Gugus Tugas Yakin Tidak Ada Gelombang Kedua COVID-19 di Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, meyakini bahwa gelombang kedua virus corona atau COVID-19 tak akan terjadi di Indonesia. Menurutnya, gelombang dua akan terjadi di wilayah-wilayah yang tak menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
Hal itu disampaikan Wiku saat melakukan konferensi pers mengenai perkembangan COVID-19 yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (14/5).
1. Meski yakini tak akan ada gelombang kedua, Wiku tetap meminta masyarakat bersiap
Meski meyakini gelombang kedua tak akan terjadi di Indonesia, namun Wiku mengatakan masyarakat harus bersiap dengan kemungkinan itu. Oleh karena itu, Wiku berpesan agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
"Gelombang kedua nasional seharusnya tidak terjadi. Tetapi kita harus siap untuk itu setiap saat. Akan ada kemungkinan gelombang kedua jika warga negara kita tidak mengikuti saran pemerintah," kata Wiku.
Baca Juga: Presiden Korsel Imbau Warga Siap-Siap Hadapi Gelombang Kedua COVID-19
2. Wiku tetap minta masyarakat displin jalankan protokol kesehatan
Menurut Wiku, disiplin mengikuti protokol kesehatan menjadi salah satu kunci agar tidak terjadi gelombang kedua. Meski begitu, ia mengatakan pemerintah akan terus memantau perkembangan di wilayah-wilayah.
Editor’s picks
"Gelombang kedua hanya dapat terjadi di daerah, di mana orang tidak memberlakukan rekomendasi kesehatan," ucap dia.
3. Pemerintah meminta masyarakat untuk gotong-royong tangani COVID-19
Selama ini, kata Wiku, pemerintah sudah melakukan yang terbaik dalam penanganan COVID-19. Namun, ia tetap meminta kerja sama masyarakat karena masalah ini harus diselesaikan bersama.
"Kami sudah berusaha melakukan yang terbaik, namun kami tidak bisa melakukan ini sendirian. Kita membutuhkan semua warga negara Indonesia untuk bergotong-royong," jelas Wiku.
4. WHO peringatkan terjadinya gelombang kedua
Seperti informasi yang diketahui, World Health Organization (WHO) memberi peringatan tentang adanya gelombang kedua wabah virus corona. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus meminta negara-negara yang akan melonggarkan lockdown untuk berhati-hati.
Adapun negara-negara yang terancam akan menghadapi gelombang kedua COVID-19 seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan Jerman. Gelombang kedua mulai bermunculan sejak negara-negara tersebut melonggarkan aturan karantina wilayah mereka.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Gelombang Kedua Muncul, Wuhan akan Tes 11 Juta Penduduk