Ada Museum Jersey Persita di Sepatan, Kamu Wajib Kunjungi

Sudah ada 80 lebih koleksi jersey langka Persita

Kabupaten Tangerang, IDN Times - Masyarakat Kabupaten Tangerang memiliki klub persatuan sepak bola yang menjadi kebanggaan, yakni Persita Tangerang. Nah, apakah kamu pendukung Persita Tangerang? Jika ya, kamu wajib mengunjungi tempat yang satu ini. 

Museum Mini Jersey Persita milik Faisal Munandar. Ya, dia adalah pendukung Persita sejati. Dia pun kemudian mengumpulkan pernak pernik Persita, seperti jersey. Yuk, intip museum unik ini. 

Baca Juga: Jelang Pertandingan, 5 Pemain Persita Tangerang Positif COVID-19

1. Semua berawal dari kunjungan tak sengaja Bupati Zaki ke rumahnya

Ada Museum Jersey Persita di Sepatan, Kamu Wajib KunjungiIDN Times/Dok. Situs tangerangkab.go.id

Faisal mengungkapkan, awal mula tercetusnya museum mini Persita Tangerang tersebut usai kunjungan tak sengaja yang dilakukan oleh Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar pada tahun 2019. Saat itu, Bupati Zaki melihat banyaknya koleksi jersey yang dimiliki oleh Faisal di rumahnya hingga mengusulkan untuk dibuat museum mini. 

Faisal pun memiliki empat tujuan didirikannya museum mini tersebut, yakni pertama sebagai sarana edukasi sejarah klub Persita melalui jersey untuk generasi mendatang. 

"Kedua, untuk menyelamatkan sejarah klub melalui jersey sejak jaman Perserikatan sampai Liga Indonesia. Ketiga, sarana silaturahmi sesama kolektor jersey Persita," jelasnya. 

2. Museum berisi koleksi jersey Persita dari berbagai musim loh

Ada Museum Jersey Persita di Sepatan, Kamu Wajib KunjungiSkuad Persita untuk menghadapi Liga 1 2021/2022. (Dok. Persita).

Museum mini yang berlokasi di Kampung Babulak Sentra Damai, RT 03/01 Desa Sarakan, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang ini diresmikan pada tanggal 30 Januari 2021. Koleksi jersey Persita tersebut pun seluruhnya milik Faisal.

"Alhamdulillah sudah ada 80 jersey. Insya Allah akan terus bertambah. Koleksi yang paling antik adalah jersey era Perserikatan pada Tahun 1992," ujar Faisal.

Tak hanya itu, di museum mini tersebut pun terdapat jersey pemain Persita yang pada tahun 2019 merupakan pencetak gol terbanyak saat Persita masih berada di Liga 2.

"Koleksi terbaik menurut saya adalah jersey milik Sirvi Arvani, ia adalah pencetak gol terbanyak dan juga meraih medali runner up Liga 2. Dan yang istimewa adalah jersey khusus Pak Zaki (Bupati Tangerang) ada di museum ini," jelasnya.

3. Museum ini sudah diakui oleh komunitas jersey. Keren!

Ada Museum Jersey Persita di Sepatan, Kamu Wajib KunjungiPesepak bola Persita Tangerang Edo Febriansyah (kanan) dibayangi pesepak bola PSM Makasar Asnawi Mangkualam (kiri) menggiring bola pada pertandingan putaran pertama Shopee Liga 1 2020 di Stadion Sport Centre Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Jumat (6/3/2020). (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Pria yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar ini juga tergabung dalam Komunitas Jersey Tangerang Raya (KJTR) dan komunitas tersebut telah mendukung eksistensi keberadaan museum mini tersebut. 

Ia pun berharap, dengan adanya museum mini miliknya tersebut dapat melanggengkan sejarah perjalanan panjang Persita Tangerang, mulai dari didirikan, berjaya, runtuh, hingga kembali bangkit. 

"Semoga dapat bersinergi dan ke depannya Persita memiliki museum sendiri di Stadion Indomilk Arena. Dan saya berpesan untuk seluruh pecinta Pendekar Cisadane, it's not only about jersey. It's all about history," tuturnya. 

Ia pun berharap, para Viola selalu mendukung Persita dengan membeli Jersey originalnya di Official Store Persita. 

"Dengan membeli Jersey original merupakan bukti kecintaan kepada klub kebanggan kita, Persita Tangerang," kata dia. 

4. Sejarah singkat Persita Tangerang, Pendekar Cisadane

Ada Museum Jersey Persita di Sepatan, Kamu Wajib KunjungiPesepak bola Persita Tangerang Edo Febriansyah (kanan) dibayangi pesepak bola PSM Makasar Asnawi Mangkualam (kiri) menggiring bola pada pertandingan putaran pertama Shopee Liga 1 2020 di Stadion Sport Centre Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Jumat (6/3/2020). (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Persita Tangerang berjuluk Pendekar Cisadane tersebut telah terbentuk sejak 9 September 1953.

Klub ini sempat vakum bertanding lantaran adanya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang mengeluarkan fatwa haram terhadap sepak bola pada 2012 lalu. Hal tersebut lantaran seringnya terjadi keributan usai pertandingan di Stadion Benteng, Jalan TMP Taruna, Kota Tangerang.

Namun, saat ini Pendekar Cisadane kembali menunjukkan taringnya dengan masuk di Liga 1.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik PSM Vs Persita, Kompak Dirundung Tren Negatif

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya