TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Brand Lokal Streetwear Indonesia Bisa Loh Lebih Maju dari Prancis

Ada diskon hingga 70 persen di DRP Jakarta

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Tangerang, IDN Times - Borris Vey, Founder DRP Paris menilai, industri fesyen streetwear di Indonesia bisa lebih maju dari Prancis. Hal tersebut lantaran bahan baku untuk garmen di Indonesia lebih mudah didapatkan dibandingkan di negara tersebut.

"Kalau di Prancis itu tidak ada produk katun, kami harus impor ke India, Vietnam, hanya untuk dapat bahan katun saja. Sementara di sini diproduksi dalam negeri dan lebih murah," kata Borris, dalam Festival DRP Jakarta, Summarecon Mall Serpong (SMS) Tangerang, Selasa (30/7/2024).

Baca Juga: Bank Banten Hanya Kelola 20 Persen Kas Pemprov Banten

1. Industri streetwear di Indonesia punya ciri khas tersendiri

Selain itu, fesyen streetwear di Indonesia saat ini memiliki ciri khas tersendiri, di mana terinsipirasi dari kehidupan urban di kota-kota besar di Indonesia dan juga penggabungan dengan budaya.

"Karena gaya streetwear ini berangkat dari komunitas sosial, Indonesia tentunya juga berpotensi untuk bisa merambah ke ranah internasional, namun saat ini kami ingin lebih dulu bertukar budaya dan menjalin networking yang erat," jelas Borris.

2. Ada puluhan brand lokal yang mejeng di DRP Jakarta

Untuk mengangkat potensi brand lokal tersebut, Jakarta Fashion and Food Festival (JF3) pun menyertakan puluhan brand lokal dalam pameran tersebut Kick Avenue, LAKON Indonesia, Kanky, Untold, Bratpack, Denimitup, Rawtyperiot, juga Control New, brand streetwear dengan pendekatan berkelanjutan untuk produksi aksesori dan busana bergabung dengan produk-produk dari Prancis yaitu Pablo T-Shirt Factory, Please Paulo Stop Cappin, dan A1 Denim serta brand streetwear dari Amerika, Barriers Worldwide.

Sementara, untuk menyeleksi karya anak bangsa, Thresia Mareta selaku Advisor JF3 menjelaskan, ada akurasi yang cukup ketat yang dilakukan, mulai dari berapa lama merk tersebut berdiri, sekuat apa mereka berproduksi, berkreasi, dan juga mengikuti keinginan pasarnya.

"Kami juga melihat bagaimana visinya mereka, termasuk lewat sosial media, karena kami melihat event ini kesempatan yang belum pernah ada untuk brand lokal kita, dilihat jangan hanya sales-nya aja, memang penting tapi harus juga bisa membina networking jangka panjang, sehingga jika ingin ekspansi lebih luas lagi sudah siap," jelas Theresia.

Berita Terkini Lainnya