Kenaikan Harga Barang Kesehatan Sumbang Inflasi Banten 

Nilai tukar petani di Banten pun ikut turun

Serang, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis terjadi inflasi Banten sebesar 0,11 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,23. Penyumbang inflasi tertinggi karena naiknya indeks kelompok kesehatan sebesar 0,51 persen.

Kemudian, Inflasi tertinggi terjadi di Kota Cilegon sebesar 0,24 persen dengan IHK sebesar 106,42. Diikuti oleh kota Tangerang sebesar 0,10 persen dengan IHK sebesar 104,72 dan Kota Serang sebesar 0,03 persen dengan IHK sebesar 106,98.

1. Nilai tukar petani turun

Kenaikan Harga Barang Kesehatan Sumbang Inflasi Banten Ilustrasi masyarakat pedesaan (Dok.IDN Times/Istimewa)

BPS pun merilis nilai tukar petani atau NTP Provinsi Banten sebesar 100,82. Angka ini menunjukan NTP pada bulan Oktober 2020 mengalami penurunan 1,13 persen dibanding bulan sebelumnya. Kondisi ini terjadi karena indeks yang diterima petani menurun meskipun indeks yang dibayar oleh petani mengalami kenaikan.

Kepala BPS Banten Adhi Wiriana memaparkan, pada bulan Oktober terjadi inflasi perdesaan di Provinsi Banten sebesar 0,13 persen. Inflasi terjadi pada sembilan kelompok pengeluaran yakni kelompok rekreasi, olahraga dan budaya, kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangg, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga, kelompok transportasi, kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran dan kelompok informasi dan jasa keuangan.

"Sedangkan kelompok pakaian dan alas kaki mengalami deflasi," kata Adhi saat rilis, Senin (2/11/2020).

2. Harga gabah di tingkat petani menurun

Kenaikan Harga Barang Kesehatan Sumbang Inflasi Banten Lahan pertanian di Kecamatan Babulu, PPU kelak lebih baik setelah bendung gerak Talake terbangun (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Kemudian, rata-rata harga gabah di tingkat petani mengalami penurunan untuk semua kualitas. Untuk gabah kering giling (GKG) turun 0,63 persen, gabah kering panen (GKP) turun 1,76 persen dan gabah kualitas rendah turun 2,57 persen.

Sementara, rata-rata harga gabah kualitas GKG Rp4.686, GKP Rp4.288 per kilogram dan kualitas rendah Rp3.700." Jadi nilai tukar usaha pertanian Banten Oktober ini sebesar 100,26 atau turun 1,22 persen dibanding bulan sebelumnya,"katanya.

3. Sektor penangkapan ikan meningkat

Kenaikan Harga Barang Kesehatan Sumbang Inflasi Banten Hasil tangkapan ikan dari nelayan yang mengikuti lomba. IDN Times/Daruwaskita

Namun, untuk perikanan mengalami peningkatan indeks sebesar 0,22 persen dari 97,45 manjadi 97,67. Kelompok perikanan tangkap sebesar 0,35 persen dan kelompok perikanan budidaya sebesar 0,21 persen.

"Naiknya harga yang diterima nelayan sebesar 0,09 persen disebabkan oleh indeks KRT sebesar 0,07 persen dan indek BPPM sebesar 0,12 persen," katanya

Baca Juga: UMP 2021 Banten Gak Naik, Buruh Nilai Wahidin Cari Aman 

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya