Garuda Pastikan Tidak Ada Kenaikan Tarif Kelas Ekonomi

Sempat santer mahalnya tarif penerbangan rute Jakarta-Padang

Tangerang, IDN Times - Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, memastikan tak ada kenaikan tarif tiket kelas ekonomi maskapainya saat musim mudik lebaran 2024. Hal tersebut dikatakannya setelah banyak netizen yang menyebut harga tiket pesawat sangat mahal, terutama rute-rute mudik.

"Tidak ada kenaikan tarif, Garuda Indonesia dan Citilink tidak pernah menaikan tarif tiket kelas ekonomi sejak dulu," kata Irfan di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (6/4/2024).

1. Mahalnya harga tiket terlihat karena membandingkan penerbangan langsung dan transit

Garuda Pastikan Tidak Ada Kenaikan Tarif Kelas EkonomiIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Irfan mengungkapkan, adanya netizen yang menyebut adanya kenaikan tarif fantastis lantaran penerbangan Garuda-Citilink dalam waktu tempuh 1 jam 50 menit rute Jakarta-Pandang, dibandingkan dengan penerbangan transit hingga waktu tempuh 21 jam.

"Tentunya berbeda harga, karena harga yang dibandingkan adalah penerbangan transit muter keliling dunia dulu hingga 21 jam, dengan penerbangan Garuda-Citilink yang langsung dengan waktu tempuh 1 jam 50 menit," ungkapnya.

2. Kenaikan tarif hanya pada kelas bisnis

Garuda Pastikan Tidak Ada Kenaikan Tarif Kelas EkonomiIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Irfan mengakui adanya kenaikan tarif, namun hanya untuk penumpang kelas bisnis lantaran permintaannya yang tinggi namun kursi terbatas.

"Hanya kelas bisnis saja yang naik, ekonomi tidak pernah naik untuk Garuda dan Citilink," ungkapnya.

3. Ada 1,4 juta kursi yang disediakan Garuda-Citilink

Garuda Pastikan Tidak Ada Kenaikan Tarif Kelas EkonomiIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Maskapai Garuda Indonesia dan Citilink menyiapkan 1,4 juta kursi untuk mudik Lebaran 2024 mendatang. Jumlah tersebut juga termasuk untuk extraflight yang diajukan ke otoritas penerbangan.

"Dari waktu ke waktu kita lihat peningkatan yg memadai kita sih berharap 1,4 juta itu lebih dari cukup," kata Irfan.

Irfan mengungkapkan, saat musim mudik Lebaran tiba, tren yang terjadi yakni para pengguna transportasi udara mayoritas ramai pada rute-rute tujuan wisata seperti Bali dan Surabaya untuk domestik dan Singapura untuk internasional.

"Memang beberapa tahun terakhir ini kami menyaksikan bahwa yang dengan Garuda ini gak semuanya mudik sebagian dari tahun ke tahun penumpang meningkat yang berlibur, karena memang masa liburannya panjang," jelas Irfan.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya