8,6 Km Jalan di Kabupaten Tangerang Pakai Aspal Plastik Loh

Tangerang, IDN Times - Sepanjang 8,6 kilometer jalan di wilayah BSD City, Kabupaten Tangerang menggunakan aspal plastik. Pj Bupati Tangerang, Andi Ony Prihartono mengatakan, aspal plastik ini merupakan inovasi yang bisa menjadi contoh pengembang lain.
Aspal plastik tersebut merupakan produk dari PT Chandra Asri yang berbasis di Cilegon, Banten yang bekerja sama dengan pengembang Sinar Mas Land. Andi mengutarakan, inovasi ini bisa mengurangi tumpukan sampah plastik di Tangerang. Per hari, menurut dia, Kabupaten Tangerang menghasilkan 2.227 ton sampah plastik.
"Mudah-mudahan kami bisa dapat melaksanakan (aspal plastik) ini di jalan lain di kabupaten kita. Jalan utama di kabupaten Tangerang menggunakan aspal berbahan plastik," ujar Andi saat peresmian hasil kerja sama aspal plastik di Pagedangan, Kabupaten Tangerang pada Rabu (13/12/2023).
1. Aspal plastik memiliki ketahanan 40 persen lebih tinggi dari aspal biasa

Sementara itu, Nicko Setyabudi selaku Circular Ekonomi & Partnership Manager PT Chandra Asri mengatakan, aspal plastik memiliki stabilitas jalan atau ketahanan lebih tinggi 40 persen dibandingkan aspal biasa. Hal tersebut pun membuat usia perawatan aspal lebih lama, yakni sekitar 7 tahun, sementara untuk aspal biasa hanya 4-5 tahun.
"Sehingga akan menekan juga biaya perawatan jalan karena akan tidak sering membutuhkan perawatan," ujar Nicko.
Ia menuturkan, penggunaan aspal plastik cocok digunakan untuk median jalan berkapasitas medium ke bawah. Hal tersebut sesuai dengan aturan Kementerian Menko Maritim dan Investasi.
"Kita juga sudah uji keamanan berkendara, dan dinyatakan aman untuk jalan daerah residensial seperti di BSD City ini," jelasnya.
2. PT Chandra Asri ingin mengurangi sampah plastik di TPA

Nicko menyebut, aspal plastik memiliki potensi besar untuk dikembangkan terus karena bisa mengurangi timbunan sampah kantong kresek-- yang selama ini dianggap sulit dikelola. Hal tersebut akan mendukung pengepul sampah plastik dan industri daur ulang untuk bisa terus berkembang dan menambah daya serap.
"Kami melihat teknologi ini perlu kita apresiasi dan diperbanyak, banyak juga yang tertarik, menggaet banyak stakeholder sehingga makin banyak turut berpartisipasi, memberikan contoh ketika kita berkolaborasi bersama menyambung supply chain yang ada," tuturnya.
Saat ini, dari 8,6 kilometer jalan yang dibangun dengan menggunakan aspal plastik di BSD City, mampu mereduksi sampah sebanyak 164,2 juta lembar sampah plastik kresek. Angka tersebut setara dengan 410,5 juta ton sampah plastik yang ada di TPA.
"Hingga kini, kami sudah membangun 92,52 km di seluruh Indonesia dan kami targetkan bisa mencapai 100 kilometer jalan di Indonesia menggunakan aspal plastik," jelasnya.
Ke depann, pihaknya ingin mengembangkan sampah plastik yang bisa digunakan. Tak hanya sampah jenis kresek, melainkan juga sampah plastik lainnya seperti kemasan minuman yang saat ini juga sudah mendominasi di TPA.
"Makanya kita juga mendukung riset lanjutan agar aturan dari Kemenko Marves juga bisa kembali dikembangkan," tuturnya.
3. Proses pembuatan aspal plastik memang lebih lama, tapi...

Untuk membuat aspal plastik ini, sampah sebagai bahan baku harus dicuci bersih dan dikeringkan. Setelah itu, sampah plastik itu dicacah hingga berbentuk bijih.
Setelah itu, bijih plastik ini dicampurkan ke dalam hotmix aspal sebelum dituangkan ke jalan.
"Memang prosesnya lebih lama, tapi dengan kualitas aspal dan ketahanan serta stabilitas yang lebih dari aspal biasa tentunya ini sangat sesuai," ungkap Nicko.