Ada Wabah Virus Corona, Ekspor Sarang Walet Indonesia Terganggu

Sebanyak 90 persen walet Indonesia diekspor ke Tiongkok

Tangerang Selatan, IDN Times - Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Sarang Burung Indonesia (PPSBI) Boedi Mranata mengungkap wabah virus corona mempengaruhi ekspor sarang burung ke Tiongkok. Selama ini, Negeri Tirai Bambu memang menjadi tujuan utama ekspor sarang burung walet. 

"Posisi masih jalan, tapi penerbangannya harus lewat airlines yang masuk ke Tiongkok. Sekarang tidak semua penerbangan masuk ke China," ungkap Boedi Mranata, Kamis (5/3).

Baca Juga: Cegah COVID-19, Bandara Soetta Disemprot Disinfektan

1. Penjualan untuk pasar kalangan atas masih stabil

Ada Wabah Virus Corona, Ekspor Sarang Walet Indonesia Tergangguilustrasi sarang burung walet (karantina.pertanian.go.id)

Dengan kendala pengiriman itu, imbuh Boedi, ekspor sarang burung ke Tiongkok menjadi kurang lancar. Sejauh ini, Tiongkok menjadi negara dengan konsumsi tertinggi sarang burung walet dari Indonesia.

"China itu 90 persen pangsa pasar kita. Berkurang pasti. Pasar untuk kualitas bagus tidak terlalu berdampak, yang beli kalangan lebih atas. Tapi yang menengah ada dampaknya," terang Boedi.

Baca Juga: 5 Hari Dinyatakan Sembuh, Pasien Sakit Virus Corona di Wuhan Meninggal

2. Pasar-pasar di Tiongkok banyak yang tutup, menjadi salah satu sebab ekspor turun

Ada Wabah Virus Corona, Ekspor Sarang Walet Indonesia Terganggutwistedsifter.com

Saat ini, lanjutnya, banyak pasar di Tiongkok yang tutup lantaran wabah korona. Selain itu, pelancong yang berjalan-jalan di pusat keramaian di sana pun menurun drastis. 

"Pasar sarang burung di Guang Zhou dan segala macam tutup. Mungkin juga pemerintah sana yang menutup atau karena pedagang tidak berjualan karena orang-orang sepi yang jalan-jalan keluar," ucapnya.

3. PPSBI optimis ekspor sarang burung walet kembali lancar jika Tiongkok berhasil menanggulangi wabah COVID-19

Ada Wabah Virus Corona, Ekspor Sarang Walet Indonesia Terganggu(Ilustrasi petugas medis mengenakan masker) ANTARA FOTO/China Daily via REUTERS

Meski begitu, dia berkeyakinan bahwa pangsa pasar sarang burung walet dari Indonesia, akan kembali lancar setelah negara Tiongkok dianggap mampu menangani persoalan virus corona.

Boedi mengungkapkan, ekspor komoditas sarang burung walet ke luar negeri mencapai 1.500 ton per tahun. Dari jumlah itu, 90 persen terserap oleh pasar Tiongkok.

"Apalagi kita lihat Tiongkok sudah bisa menangani corona dengan baik. Tapi kalau negara lain, rasanya bisa memburuk. Karena Tiongkok berhasil mengisolasi negara itu" katanya.

Baca Juga: Iran dan Italia Lambat Merespons Kasus Virus Corona dan Berujung Fatal

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya