Kecanggihan Teknologi VATS untuk Operasi Paru, Minim Sayatan

- Video-Assisted Thoracoscopic Surgery (VATS) adalah teknik bedah minimal invasif untuk penyakit paru-paru dengan sayatan kecil dan kamera khusus.
- VATS dapat membantu dokter melihat dan melakukan pembedahan di dalam dada hanya melalui sayatan kecil, memberikan perawatan lebih efektif, dan pemulihan yang lebih cepat.
- Kriteria pasien yang tidak boleh dilakukan operasi VATS adalah pasien kanker paru dengan stadium akhir, ukuran alat tidak memungkinkan, serta meningkatnya biaya pengobatan karena alat canggih.
Tangerang, IDN Times - Penyakit paru-paru menjadi salah satu penyakit yang yang menjadi momok di tengah masyarakat Indonesia. Bahkan, tak jarang penyembuhannya harus berakhir di meja operasi jika sudah terlalu parah dan harus memiliki luka yang cukup besar.
Namun, saat ini perkembangan teknologi medis dan berbagai inovasi terus dikembangkan untuk memberikan perawatan yang lebih baik, serta meminimalisir luka pasca-operasi, salah satunya Video-Assisted Thoracoscopic Surgery (VATS).
"VATS adalah teknik bedah minimal invasif yang memungkinkan dokter melakukan prosedur sayatan kecil, menggunakan kamera dan peralatan khusus untuk meminimalkan trauma pada tubuh pasien," kata Dokter Spesialis Paru Siloam Hospitals Lippo Village, Allen Widysanto, Selasa (15/10/2024).
1. VATS bisa tampilkan kondisi dalam dada melalui kamera

Lalu, operasi ini melibatkan penggunaan selang tipis berkamera khusus, yakni thoracoscope, yang dapat menampilkan situasi di dalam rongga dada melalui monitor video. Prosedur ini dapat membantu dokter untuk melihat dan melakukan pembedahan di bagian dalam dada hanya melalui sayatan kecil (insisi).
Metode VATS bisa diterapkan tanpa memperhatikan umur pasien, hanya saja dokter memang harus mengetahui kondisi paru-paru pasien.
"Misalnya kami beberapa waktu lalu, menangani kanker paru, untungnya masih stadium awal serta cepat didiagnosa, jadi kami sarankan operasi melalui VATS saja,” ungkapnya.
2. VATS bisa mempercepat waktu pemulihan pasien

Prosedur VATS mencerminkan kemajuan dalam pengobatan penyakit paru yang menekankan pendekatan yang lebih presisi dan berpusat pada pasien. Melalui prosedur minimal invasif ini, pasien mendapatkan pilihan perawatan yang lebih efektif, sayatan lebih kecil, rasa nyeri yang minimal, serta pemulihan lebih cepat dan dalam kasus di mana pendeteksian dini dapat dilakukan.
"Selain itu, metode VATS ini juga membantu mendeteksi dan menangani berbagai penyakit paru, seperti kanker paru, infeksi dan lainnya,"jelas Allen.
3. VATS tidak disarankan untuk pasien kanker stadium akhir

Lalu, ketika disinggung kriteria pasien yang tidak boleh dilakukan operasi VATS, Allen menjelaskan, pasien kanker paru dengan stadium akhir tidak disarankan untuk dilakukan tindakan operasi lewat VATS.
“Juga misalnya ukuran alatnya tidak mungkin masuk, serta spirometrinya tidak memungkinkan,” ujarnya.
Sementara Dokter Spesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskular Siloam Hospitals Lippo Village, Maulidya Ayudika Dandanah menjelaskan, alat yang dipergunakan pada metode VATS merupakan alat canggih sehingga memang berdampak pada meningkatnya biaya pengobatan.
“Kenapa lebih mahal? Ya karena alat yang digunakan memang lebih canggih,” ungkapnya.
Selain itu, dalam proses VATS tidak lagi memakai benang bedah silk, melainkan menggunakan alat yang disebut stapler.
“Bukan stapler yang biasa digunakan di kantor ya cekrek-cekrek itu ya, tapi cara menjahitnya menggunakan stapler, yaitu stapler yang khusus untuk menjahit tubuh manusia,” ungkapnya.
4. Yuk menjaga kesehatan paru dengan pola hidup sehat

Sementara, dalam laman yankes.kemkes.go.id, kesehatan paru hanya bisa dijaga dengan hidup yang sehat. Seperti tidak merokok, bila sudah terlanjur merokok, segera berhenti. Sebab, merokoklah yang menjadi penyebab utama penyakit paru yang lebih serius.
Lalu, bila sudah tidak merokok, jauhilah asap rokok. Diketahui, dua per tiga dari asap rokok tidak dihirup oleh perokok, tetapi memasuki udara di sekitar perokok. Seseorang yang bukan perokok namun menghirup asap rokok memiliki resiko penyakit yang sama dengan perokok.
Sebisa mungkin menghindari polusi udara, menjaga kebersihan udara, rajin mencuci tangan dengan sabun, dan sebagainya.