Udara Tangsel di Juli 2023 Terburuk se Indonesia, Apa Dampaknya?

Menurut penelitian bisa pengaruhi kognitif

Tangerang Selatan, IDN Times - Lembaga penyedia data kualitas udara Nafas.co.id mencatat, wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia pada Juli 2023.

Dalam catatan terbaru yang dikeluarkan oleh Nafas, rata-rata polutan udara PM 2.5 di Tangerang Selatan pada Juli berada di angka 60 mikrogram per meter kubik (µg/m³), naik dari 56 µg/m³.

Dalam catatan yang sama, Kecamatan Serpong di Tangsel menempati peringkat pertama kualitas udara terburuk dengan rata-rata PM 2.5 yang dihasilkan 80 µg/m³.

1. Berdasarkan data realtime

Udara Tangsel di Juli 2023 Terburuk se Indonesia, Apa Dampaknya?ilustrasi polusi udara (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Data kualitas udara yang didapat Nafas ini berasal dari low cost sensor yang tersebar di lebih dari 180 titik lokasi dan merepresentasikan cakupan wilayah satu sampai dua kilometer dari lokasi sensor terpasang.

Data kualitas udara bisa diterima secara real time dan diakses di aplikasi Nafas.

Baca Juga: Dinkes Catat Ada 144 Kasus HIV dan 33 AIDS di Tangsel

2. Polusi berdampak pada penyakit hipertensi

Udara Tangsel di Juli 2023 Terburuk se Indonesia, Apa Dampaknya?ilustrasi hipertensi paru atau hipertensi pulmonal (commons.wikimedia.org/BruceBlaus)

Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) dijelaskan bahwa, berdasarkan hasil penelitian di berbagai negara, beberapa ilmuwan atau peneliti telah menemukan hasil penelitiannya mengenai dampak polusi udara salah satunya adalah hipertensi.

Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal European Heart Journalini menemukan bahwa orang dewasa dalam kelompok usia sama yang tinggal di area dengan tingkat polusi tinggi lebih rentan terkena tekanan darah tinggi dibandingkan mereka yang tinggal di daerah dengan polusi minim.  Risiko ini setara dengan efek obesitas dengan indeks massa tubuh antara 25-30.

3. Polusi juga bisa jadi pengaruh buruk untuk otak

Udara Tangsel di Juli 2023 Terburuk se Indonesia, Apa Dampaknya?ilustrasi otak (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Masih dalam artikel Kemenkes RI, pada tahun 2011 Sefi Roth, seorang peneliti di London School of Economics, melakukan penelitian dengan mengamati apakah polusi udara berpengaruh pada kinerja kognitif manusia.

Roth dan timnya mengamati para siswa yang mengikuti ujian di hari yang berbeda-beda - dan juga mengukur berapa banyak pencemaran udara pada masing-masing hari itu. Seluruh variabelnya tetap sama: ujian diikuti siswa dari tingkat pendidikan yang sama, di tempat yang sama, selama beberapa hari.

Ia menemukan bahwa variasi hasil rata-rata ujian mereka sangatlah berbeda. Hari-hari dengan tingkat pencemaran udara yang paling buruk berhubungan dengan nilai ujian paling jelek, namun pada hari-hari dengan kualitas udara paling bersih, prestasi belajar para siswa lebih baik.

Baca Juga: Warga Pamulang Keluhkan Asap Hitam dari Belakang RSU Tangsel

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya