ilustrasi terlalu baik hati (unsplash.com/Antor Paul)
Akhirnya, terlalu baik hati dapat mengurangi kualitas hidup kamu secara keseluruhan. Merasa terjebak dalam siklus membantu orang lain tanpa memperhatikan diri sendiri dapat menyebabkan kelelahan fisik dan emosional, kehilangan motivasi, dan bahkan depresi. Jika kamu tidak memberikan perhatian yang cukup pada diri sendiri, kamu mungkin tidak bisa menikmati hidup sepenuhnya dan merasa terus-menerus terbebani oleh tanggung jawab kepada orang lain.
Untuk meningkatkan kualitas hidup kamu, penting untuk menemukan keseimbangan antara membantu orang lain dan merawat diri sendiri. Prioritaskan kebutuhan dan keinginan kamu sendiri, dan jangan ragu untuk mencari dukungan dari orang-orang yang peduli dengan kamu. Ingatlah bahwa kamu hanya bisa memberikan yang terbaik ketika kamu merasa bahagia, sehat, dan seimbang secara emosional.
Meskipun memiliki keinginan untuk membantu orang lain adalah hal yang baik, terlalu baik hati juga bisa memiliki dampak negatif yang signifikan pada diri sendiri. Dari mengorbankan diri sendiri hingga mengurangi kualitas hidup, ada banyak alasan mengapa penting untuk menetapkan batasan-batasan yang sehat dalam memberikan bantuan kepada orang lain.
Ingatlah bahwa kamu juga memiliki hak untuk menjaga kesejahteraan pribadi kamu, dan itu bukanlah sesuatu yang egois atau tidak pantas. Jaga diri kamu dengan baik, dan kamu akan mampu memberikan dukungan yang lebih bermakna dan berkelanjutan bagi orang lain dalam jangka panjang.