Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi parenting (pexels.com/Pixabay)

Anak egosentris mengacu pada tahap perkembangan kognitif pada anak di mana mereka cenderung melihat dunia dari sudut pandang mereka sendiri secara dominan. Ini adalah bagian dari apa yang disebut oleh psikolog perkembangan sebagai "egosentrisme anak."

Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Jean Piaget, seorang psikolog perkembangan. Dalam periode egosentris ini, anak-anak cenderung kesulitan memahami pandangan, perasaan, dan pikiran orang lain. Mereka cenderung berpikir bahwa semua orang melihat dan merasakan dunia dengan cara yang sama seperti mereka. 

Membantu anak mengatasi fase egosentris adalah langkah penting dalam pembentukan kepribadian dan kemampuan sosial mereka. Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu coba untuk membantu anak mengembangkan pemahaman tentang perspektif orang lain dan mengatasi sikap egosentris.

1. Berbicara dan mendengarkan dengan empati

ilustrasi parenting (pexels.com/Kampus Production)

Keterampilan berbicara dan mendengarkan dengan empati perlu kamu ajarkan kepada anak, sejak dini. Caranya adalah dengan memberi mereka waktu untuk berbicara tentang perasaan dan pandangan mereka, sehingga mereka merasa didengar dan dihargai.

Namun, tak kalah pentingnya adalah mengajarkan kepada mereka pentingnya mendengarkan dengan empati terhadap orang lain. Kamu juga perlu mengajarkan mereka bahwa mendengarkan dengan empati bukan hanya sekadar mendengar kata-kata, tetapi juga mencoba memahami perasaan dan pandangan yang mungkin ada di balik kata-kata tersebut.

Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mendorong anakmu untuk bertanya tentang perasaan dan pikiran orang lain dalam percakapan. Dorong mereka untuk memahami perspektif orang lain dan membuka diri terhadap pandangan yang berbeda. Penting bagi mereka untuk benar-benar memperhatikan apa yang orang lain katakan, bukan hanya menunggu giliran untuk berbicara.

Dengan mengajarkan keterampilan ini, kamu membantu anakmu membangun dasar yang kuat untuk komunikasi yang bermakna dan hubungan yang sehat dalam kehidupan mereka.

2. Kamu sebagai orangtua jadilah contoh yang baik

Editorial Team

Tonton lebih seru di