5 Cara Kurangi Kebiasaan Belanja untuk Pemula, Saatnya Hemat!

23 Jun 2023, 07:12 WIB

ilustrasi senang belanja (unsplash.com/freestocks)

Jika saat ini kamu orang yang gemar belanja, mungkin kini saatnya perlu memperbaiki kebiasaan tersebut dan berusaha lebih hemat. Berhemat membuat kita lebih mempertimbangkan kembali sebelum membeli barang.

Seringkali, saat berbelanja terlalu banyak yang kita inginkan. Sehingga, perilaku boros dan konsumtif menjadi kebiasaan yang tidak baik. Terlebih kini belanja lebih mudah melalui online karena lebih praktis dan efisien.

Media sosial berperan aktif sebagai penarik perhatian pelanggan. Beberapa media sosial juga telah menambahkan fitur keranjang untuk mempermudah aktivitas belanja online. Inovasi tersebut bagus, tetapi semakin sulit bagi kita untuk mengurangi kebiasaan beli ini dan itu.

Sekarang daripada menyalahkan fitur, lingkungan, dan lain-lain, lebih baik kita belajar untuk mengontrol diri supaya lebih hemat. Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu coba!

1. Sisihkan uang untuk tabungan di awal

ilustrasi menabung (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Sebagai awal, kamu bisa menyisihkan uang yang kamu miliki. Misal ketika kamu gajian di awal bulan, bagikan dan simpan uang gaji dengan metode 50 30 20. Yakni 50 persen kebutuhan, 30 persen keinginan, dan 20 persen tabungan/investasi. Metode ini akan lebih mengontrol keluarnya uang.

Adapun cara lainnya adalah dengan membedakan kartu ATM untuk tabungan dengan untuk belanja. Simpan uang gaji dalam kartu ATM tabungan di awal. Kamu bisa menggunakan kartu ATM lainnya untuk belanja. Saat uang sudah disisihkan, kamu bisa belanja sesuai kebutuhan dan tabungan lebih aman.

2. Membiasakan menentukan tujuan sebelum membeli barang

ilustrasi menentukan tujuan belanja (pexels.com/Gustavo Fring)

Untuk berhemat, kamu bisa mulai menanamkan mindset untuk memprioritaskan membeli barang sesuai kebutuhan. Misal, kamu yang sebelumnya dengan mudah men-check out barang lucu. Sekarang coba pikir lagi jika hal itu terus dilakukan, uangmu akan cepat habis.

Ada kalanya ketika kita benar-benar butuh uang, namun sudah habis untuk barang yang sebenarnya belum terlalu dibutuhkan. Baiknya kini pikirkan terlebih dahulu tujuan membeli barang, daripada menjadi sia-sia.

3. Alihkan perhatian dari berbelanja

ilustrasi melakukan hobi (pexels.com/Brett Sayles)

Selain suka menghabiskan waktu berjam-jam di media sosial, kini orang juga menghabiskan waktu di aplikasi belanja online. Alihkan perhatian belanja dengan menghapus aplikasi belanja online-mu selama beberapa waktu. Meski berat, namun anggaplah ini hanya menunda pembelanjaanmu sebentar.

Cara lainnya, yakni dengan mematikan notifikasi agar tidak tergoda untuk membuka aplikasi belanja online. Daripada menghabiskan waktu untuk melihat barang-barang di aplikasi, isilah waktu dengan melakukan hobi atau kegiatan bermanfaat lainnya.

4. Bikin daftar belanja

ilustrasi membuat daftar belanja (pexels.com/Kampus Production)

Cara ini terdengar kuno, tapi boleh dicoba! Membuat daftar kebutuhan sangat membantu, karena membuat kita terfokus pada barang yang hanya ada dalam daftar. Ini juga membantu mengalihkan perhatian dari barang lain yang belum tentu dibutuhkan.

Membuat daftar belanja dapat membantu kita menentukan skala prioritas untuk menentukan kebutuhan mana yang harus didahulukan, dan mana yang dapat ditunda. Kamu juga dapat mengurutkan daftar berdasarkan tingkat kepentingannya.

5. Membawa uang secukupnya ketika berbelanja

ilustrasi membawa uang secukupnya (unsplash.com/Sasun Bughdaryan)

Cara ini bisa digunakan saat belanja di toko fisik. Jangan bawa uang terlalu banyak, karena akan memicu keinginan untuk belanja barang lain. Siapkan uang cash atau tunai, yang sekiranya cukup untuk membeli barang yang ada dalam daftar belanjamu.

Saat mendesak barulah ambil uang lagi atau gunakan kartu ATM khusus belanja. Bahkan, terkadang ada orang yang sengaja membawa sedikit uang tunai agar lebih hemat. Membawa sedikit uang akan mencegah uang keluar banyak pula.

Itulah beberapa cara yang dapat dicoba untuk mengurangi kebiasaan belanja yang berlebih. Sehingga kamu bisa lebih hemat lagi dalam menggunakan uang yang dimiliki. Hidup hemat bukan berarti pelit, namun untuk memprioritaskan apa yang kamu butuhkan terlebih dahulu. Memang kita perlu belanja untuk memenuhi kebutuhan, namun jika terus-menerus akan menimbulkan sikap konsumtif. Semoga kita lebih bijak dalam berbelanja dan memulai untuk belajar hidup hemat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.