Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi keluarga (pexels.com/Elina Fairytale)

Intinya sih...

  • Pagi hari adalah waktu untuk menciptakan bonding sederhana dengan anak, seperti sarapan bersama dan memberikan perhatian penuh.
  • Waktu malam adalah kesempatan emas untuk quality time dengan ritual sebelum tidur yang mempererat hubungan.
  • Hari libur adalah waktu terbaik untuk membangun koneksi dengan anak tanpa gangguan pekerjaan, dengan aturan untuk tidak membawa urusan kantor ke akhir pekan.

Menjadi ibu bekerja memang bukan hal yang mudah. Di satu sisi, kamu ingin memberikan yang terbaik sebagai wanita karier, tetapi di sisi lain, ada rasa bersalah karena waktu bersama anak jadi terbatas.

Tidak jarang, banyak ibu merasa lelah dan kewalahan karena harus membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga. Namun, quality time bersama anak tidak selalu harus lama, yang penting adalah kualitasnya.

Jika kamu sedang dilema di dua peran ini, ada cara cerdas untuk menyeimbangkan keduanya tanpa harus mengalami drama atau stres berlebih. Dengan strategi yang tepat, ibu bekerja tetap bisa menciptakan momen berharga bersama anak, meskipun memiliki jadwal yang padat.

Berikut ini lima rahasia yang bisa membantu kamu tetap dekat dengan si kecil, tanpa harus merasa bersalah atau kelelahan berlebihan!

1. Manfaatkan waktu pagi untuk bonding

ilustrasi keluarga (pexels.com/Ron Lach)

Pagi hari sering kali menjadi waktu yang sibuk untuk ibu bekerja. Namun, justru di momen inilah kamu bisa menciptakan rutinitas bonding sederhana yang berkesan. Kamu bisa bonding dengan anak mulai dari sarapan bersama, ngobrol ringan tentang rencana hari ini, atau sekadar pelukan hangat sebelum berangkat kerja.

Jika memungkinkan, ajak anak untuk ikut menyiapkan sarapan atau memilih baju untuk hari itu. Aktivitas kecil seperti ini bisa membuat mereka merasa lebih dekat dan diperhatikan.

Selain itu, biasakan memberikan perhatian penuh saat bersama anak, meskipun hanya beberapa menit. Hindari mengecek ponsel atau terburu-buru, karena anak akan lebih menghargai kehadiran yang sepenuhnya fokus dibandingkan sekadar bersama, tetapi tidak benar-benar hadir.

2. Ritual spesial sebelum tidur

ilustrasi keluarga (pexels.com/Werner Pfennig)

Waktu malam adalah kesempatan emas lainnya untuk menghabiskan quality time dengan anak, tanpa gangguan pekerjaan. Buat ritual sebelum tidur yang bisa mempererat hubungan, seperti membaca buku cerita, mengobrol tentang hari yang telah dilewati, atau sekadar memberikan pijatan ringan sebelum anak tidur.

Ritual ini tidak hanya menenangkan anak, tetapi juga menciptakan momen bonding yang istimewa. Hindari membawa pekerjaan ke kamar tidur agar kamu bisa fokus menikmati waktu bersama. Jika anak masih kecil, bernyanyi bersama atau membacakan dongeng favorit mereka bisa menjadi cara sederhana untuk mempererat ikatan emosional.

Dengan kebiasaan ini, anak akan selalu merasa diperhatikan dan dicintai meskipun kamu sibuk bekerja di siang hari.

3. Maksimalkan waktu akhir pekan, tanpa gangguan kerja

ilustrasi keluarga (pexels.com/RDNE Stock project)

Ibu bekerja kerap tanpa sadar masih membawa urusan kantor ke akhir pekan. Padahal, hari libur adalah waktu terbaik untuk membangun koneksi dengan anak, tanpa gangguan.

Nah, kamu perlu membuat aturan untuk tidak mengecek email atau mengerjakan tugas kantor saat sedang bersama keluarga. Dengan demikian, kamu bisa melakukan berbagai aktivitas yang mereka sukai bersamamu di akhir pekan. 

Kamu bisa mengajak mereka bermain di taman, memasak bersama, atau bahkan sekadar menonton film favorit di rumah. Jika memungkinkan, buat jadwal mingguan agar anak memiliki sesuatu yang dinantikan setiap akhir pekan. Dengan begitu, mereka tidak merasa kehilangan sosok ibu meskipun kamu bekerja di hari biasa.

4. Terapkan komunikasi yang efektif setiap hari

ilustrasi keluarga (pexels.com/cottonbro studio)

Quality time tidak selalu harus dalam bentuk aktivitas fisik bersama. Komunikasi yang baik juga menjadi kunci penting agar anak merasa dekat dengan ibunya. Luangkan waktu untuk bertanya bagaimana harinya, apa yang membuat mereka senang, atau apakah ada hal yang mengganggu pikiran mereka.

Jika kamu sering pulang kerja terlambat, manfaatkan teknologi seperti video call untuk tetap terhubung. Sebuah pesan singkat yang menunjukkan perhatian juga bisa membuat anak merasa lebih diperhatikan. Ingat, bukan soal berapa lama kamu menghabiskan waktu bersama anak, tetapi bagaimana kamu membuat mereka merasa didengar dan dimengerti.

5. Jangan lupa luangkan waktu untuk diri sendiri

ilustrasi olahraga (Pexels.com/Elina Fairytale)

Ibu yang bahagia akan menciptakan anak yang bahagia. Oleh karena itu, jangan lupakan waktu untuk dirimu sendiri. Ketika ibu merasa stres dan lelah, suasana di rumah juga bisa ikut tegang.

Kamu perlu meluangkan waktu untuk melakukan hal yang kamu sukai, seperti membaca, berolahraga, atau sekadar menikmati secangkir teh di sore hari.

Ketika kamu memiliki keseimbangan antara pekerjaan, keluarga, dan waktu pribadi, energi positif yang kamu miliki akan menular ke anak. Mereka akan merasa lebih nyaman dan bahagia saat bersamamu.

Jadi, jangan merasa bersalah jika sesekali ingin me-time, karena ini adalah bagian penting agar kamu bisa tetap hadir secara emosional untuk anak.

Menjadi ibu bekerja bukan berarti, kamu harus kehilangan momen berharga dengan anak. Dengan menerapkan strategi yang tepat, kamu tetap bisa menciptakan quality time yang berkesan tanpa harus mengorbankan pekerjaan atau kesehatan mental.

Ingat, yang terpenting bukanlah seberapa lama waktu yang dihabiskan, tetapi bagaimana kamu mengisinya dengan perhatian dan kehangatan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team