Kata workaholic sering kali mendapat citra negatif. Banyak orang membayangkan seseorang yang tidak punya waktu untuk kehidupan sosial, tidak mengenal libur, dan hidupnya hanya seputar pekerjaan. Di sisi lain, ada sekelompok individu yang justru menemukan makna dan kepuasan dalam rutinitas kerja yang padat.
Bukan karena mereka terpaksa, tetapi karena mereka bisa mengubah tekanan menjadi tantangan, dan tugas menjadi pemicu semangat. Dalam dunia yang menuntut produktivitas tinggi, kemampuan untuk menemukan kebahagiaan dari pekerjaan bisa menjadi aset yang luar biasa.
Menjadi workaholic bukan berarti seseorang harus mengorbankan kebahagiaan pribadi. Justru, banyak workaholic yang merasa lebih hidup dan terpenuhi ketika mereka berada dalam mode kerja. Kuncinya bukan pada berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk bekerja, melainkan bagaimana cara seseorang melihat, merespons, dan mengelola tekanan kerja itu sendiri. Saat orang lain melihat beban, seorang workaholic bisa melihat peluang pertumbuhan. Saat orang lain merasa stres, mereka bisa merasa tertantang secara positif.
Di bawah ini, kamu akan diajak untuk melihat bagaimana para workaholic sejati bisa tetap bahagia meski berada di tengah riweuhnya dunia kerja yang melelahkan.