Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pasangan (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)

Intinya sih...

  • Jujur pada diri sendiri, akui perasaan yang muncul dan pahami kebutuhanmu.
  • Batasan dalam persahabatan penting, kurangi intensitas chat malam-malam dan hindari kontak fisik yang bikin baper.
  • Alihkan fokus ke pengembangan diri, jangan jadikan sahabat sebagai satu-satunya tempat bergantung.

Siapa yang gak pernah ngalamin jatuh hati sama sahabat sendiri? Awalnya biasa aja, tapi lama-lama ada rasa yang berbeda setiap kali si dia kasih perhatian.

Rasa seperti deg-degan, overthinking, sampai baper maksimal, kian kerap terjadi. Di sisi lain, kamu gak mau bikin dia gak nyaman karena dia sahabatmu. 

Apa yang harus kamu lakukan? Bingung? Catch feelings sama sahabat bukan berarti persahabatan kalian harus berakhir kok. Ada beberapa langkah yang bisa kamu ambil ketika perasaan itu muncul. 

Nah, biar tetap solid meski hati udah kebawa perasaan, yuk simak lima tips berikut ini!

1. Akui perasaanmu sendiri sebelum semuanya jadi rumit

ilustrasi bercermin (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Langkah awal yang paling penting adalah jujur sama diri sendiri. Jangan pura-pura gak ada apa-apa kalau sebenarnya kamu udah mulai ngerasa ada yang beda. Coba refleksi, apakah ini cuma fase sementara atau kamu benar-benar jatuh hati.

Dengan mengakui perasaan, kamu jadi lebih paham apa yang sebenarnya kamu butuhkan. Gak semua rasa harus diungkapkan, lho. Kadang, menjaga persahabatan lebih berarti daripada memaksakan perasaan yang belum tentu berbalas.

2. Tetapkan batasan supaya hubungan tetap sehat

ilustrasi teman (pexels.com/William Fortunato)

Batasan dalam persahabatan itu penting banget, apalagi kalau kamu udah mulai catch feelings. Misalnya, kurangi intensitas chat malam-malam atau hindari kontak fisik yang bikin baper.

Gak berarti kamu harus menjauh, tapi ini lebih ke menjaga hubungan tetap nyaman tanpa ada kesalahpahaman. Jangan lupa juga buat tetap rasional. Perhatian dari sahabat itu wajar, jadi jangan langsung menganggap setiap gesturnya sebagai tanda cinta.

3. Fokus ke pengembangan diri biar gak terus kepikiran

ilustrasi gawai (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Daripada terus mikirin perasaan yang bikin galau, lebih baik kamu mengalihkan fokus ke pengembangan diri. Coba hobi baru, ikut kursus, atau eksplorasi hal-hal yang selama ini belum sempat kamu lakukan.

Dengan begitu, kamu gak cuma bisa mengalihkan perhatian, tapi juga jadi pribadi yang lebih produktif. Plus, kamu punya cerita seru buat dibagi ke sahabat tanpa harus terbawa perasaan. Win-win solution, kan?

4. Perluas pergaulan supaya gak hanya bergantung pada sahabat

ilustrasi teman (pexels.com/RDNE Stock project)

Jangan jadikan sahabatmu sebagai satu-satunya tempat bergantung. Mulailah aktif di komunitas baru atau kegiatan yang bisa mengenalkanmu ke orang lain. Siapa tahu, kamu malah ketemu seseorang yang lebih cocok untuk dijadikan pasangan.

Dengan punya lingkaran pertemanan yang lebih luas, kamu juga bisa mendapatkan perspektif baru. Teman-teman lain mungkin bisa jadi tempat curhat atau bahkan memberi solusi buat situasi yang kamu hadapi.

5. Kalau perlu, kamu bisa membicarakan perasaan dengan cara yang dewasa

ilustrasi pasangan (pexels.com/Vlada Karpovich)

Kalau perasaanmu udah gak bisa dipendam, gak ada salahnya untuk jujur. Tapi, pastikan kamu memilih waktu dan cara yang tepat. Sampaikan perasaanmu dengan tenang dan tanpa tekanan, sambil menegaskan kalau kamu tetap menghargai persahabatan ini.

Tapi, ingat ya, komunikasi gak harus selalu diungkapkan secara gamblang. Kadang, menyimpan perasaan demi menjaga kenyamanan juga bisa jadi pilihan terbaik. Yang penting, semua dilakukan dengan cara yang dewasa.

Menjaga persahabatan sambil mengelola perasaan memang gak mudah, tapi bukan berarti mustahil. Dengan tips-tips di atas, kamu bisa tetap menjaga hubungan baik tanpa merusak persahabatan yang sudah terjalin. Ingat, persahabatan yang tulus itu berharga banget!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team