TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kesalahan Fatal Saat Membangun Kesan Pertama, Hindari!

Senjata rahasia membuka pintu kesuksesan

ilustrasi berbincang (pexels.com/Gary Barnes)

Pernahkah kamu merasa canggung saat bertemu orang baru? Atau gugup saat interview kerja? Kesan pertama memang memiliki peran penting dalam menentukan bagaimana orang lain memandang kamu.

Bayangkan kamu sedang menghadiri interview kerja impianmu. Kamu sudah mempersiapkan diri dengan matang, namun saat bertemu pewawancara, rasa gugup membuatmu terlambat datang, penampilanmu kusut, dan kamu tidak dapat menjawab pertanyaan dengan baik. Kesempatan yang seharusnya terbuka lebar, bisa sirna dalam sekejap.

Jangan sampai hal ini terjadi padamu! Berikut adalah lima kesalahan fatal yang harus kamu hindari saat membangun kesan pertama.

Baca Juga: 5 Langkah Atasi Konflik untuk Introvert yang Gak Suka Konfrontasi

1. Mengungkapkan terlalu banyak, terlalu cepat

Berbagi tentang diri sendiri bisa menciptakan koneksi yang kuat, tetapi terlalu terbuka di awal bisa menimbulkan ketidaknyamanan. Keseimbangan adalah kunci. Kamu perlu memberikan informasi yang cukup untuk memulai dialog, namun jangan terlalu detail yang bisa menimbulkan penilaian prematur.

Ingat, misteri seringkali menarik perhatian dan membangun rasa ingin tahu. Di sisi lain, mengungkapkan terlalu sedikit juga bisa menjadi masalah.

Jika kamu terlalu tertutup, orang lain mungkin menganggap kamu tidak tertarik atau tidak ramah. Temukan titik tengah di mana kamu bisa menjadi autentik tanpa merasa terlalu rentan.

2. Mendominasi percakapan

Percakapan yang baik adalah pertukaran pikiran dan ide. Jika kamu terlalu mendominasi, kamu mungkin tidak menyadari potensi dan perspektif yang bisa dibawa oleh orang lain. Dengarkan dengan niat untuk memahami, bukan hanya untuk menunggu giliran berbicara.

Sementara itu, memberikan ruang bagi orang lain untuk berbicara menunjukkan bahwa kamu menghargai pendapat mereka. Ini menciptakan suasana yang lebih kolaboratif dan inklusif, di mana semua pihak merasa dihargai dan didengarkan.

3. Mengabaikan bahasa tubuh

Bahasa tubuh berbicara lebih keras daripada kata-kata. Kontak mata yang baik, postur yang terbuka, dan jabat tangan yang kuat menunjukkan kepercayaan diri dan minat. Kesadaran akan bahasa tubuh kamu sendiri dan orang lain dapat membantu dalam membangun koneksi yang lebih dalam.

Sebaliknya, bahasa tubuh negatif seperti menghindari kontak mata atau postur yang tertutup dapat mengirimkan pesan yang salah. Latihlah kesadaran diri untuk memastikan bahasa tubuh kamu selaras dengan pesan yang ingin kamu sampaikan.

4. Tidak menghargai waktu

Ketepatan waktu mencerminkan profesionalisme dan rasa hormat. Datang terlambat bisa memberi kesan bahwa kamu tidak menghargai waktu orang lain, yang bisa merusak reputasi kamu sebelum kamu sempat membangunnya. Perencanaan yang baik dan margin waktu ekstra dapat mencegah keterlambatan.

Di sisi lain, terlalu cepat juga bisa menjadi masalah. Jika kamu terlalu dini, kamu mungkin menimbulkan tekanan atau ketidaknyamanan pada orang lain. Ketepatan waktu adalah tentang menemukan keseimbangan yang tepat antara terlalu dini dan terlambat.

Verified Writer

Muhamad Aldifa

Menulis di saat senggang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya