TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Alasan Orang yang Mampu Menerima Ketidaksempurnaan, Justru Bahagia

Mereka lebih rileks dalam menjalani kehidupan

ilustrasi tertawa bahagia (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Sebagai manusia, terkadang orang menginginkan kehidupan berjalan sesuai dengan ekspektasi. Bahkan, bagi sebagian orang, kesempurnaan menjadi standar mutlak yang harus dicapai.

Apakah kamu termasuk dalam kelompok ini? Jika ya, kamu perlu memahami bahwa sebagai manusia, kamu juga tidak terlepas dari sisi kekurangan dan kelemahan. Mustahil jika standar kesempurnaan bisa tercapai secara penuh.

Tapi jika diperhatikan dengan lebih detail, orang-orang yang mampu menerima ketidaksempurnaan justru lebih mudah bahagia. Mereka mampu menjalani hidup dengan lebih rileks tanpa tertekan.

Tentu ini menjadi suatu hal yang harus dipertimbangkan kembali. Terdapat beberapa alasan mengapa orang yang mampu menerima ketidaksempurnaan justru bahagia. Berikut enam diantaranya.

1. Mereka dapat menikmati tantangan dengan lebih baik

Standar kesempurnaan berbeda di setiap orang. Meski demikian, kesempurnaan menuntut segala sesuatunya tercapai secara optimal. Tidak boleh ada cacat atau kekurangan sedikitpun yang menyertai.

Masalahnya, tak semua bisa dicapai dengan sempurna karena kelemahan diri dan sekitar. Hal itu bisa berujung rasa frustasi dan stres. 

Nah, ketika seseorang mampu berdamai dengan ketidaksempurnaan, mereka dapat menikmati tantangan dengan lebih baik. Alih-alih merasa terjebak dalam kesempurnaan, mereka lebih cenderung bereksperimen, mencoba hal-hal baru, dan menerima diri mereka apa adanya.

Baca Juga: Tampak Sepele, 5 Hal Ini Bisa Bikin Anak Jadi Narsistik

2. Mereka adalah individu yang mampu menerima realitas

Setiap orang pasti berharap segala sesuatunya berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Mulai tujuan skala kecil sampai dalam lingkup yang lebih luas semuanya tercapai secara sempurna. Tetapi, tidak bisa dipungkiri bahwa manusia memiliki sisi keterbatasan yang tidak bisa dimaksimalkan. Di sinilah orang harus mampu menerima ketidaksempurnaan.

Dengan cara ini, justru orang lebih mudah merasa bahagia. Memiliki kesadaran tersebut, orang lebih mudah dalam menerima realitas. Dalam meraih tujuan hidup selalu mempertimbangkan batas kemampuan diri. Orang tidak memaksa untuk hal-hal yang memang sudah berada diluar kendali.

3. Mereka lebih rileks dalam menjalani alur kehidupan

Alur kehidupan memang penuh tantangan. Sebagian orang mungkin menginginkan standar kesempurnaan yang tercapai secara menyeluruh. Sedangkan sebagian lainnya  tidak terlalu mempermasalahkan standar kesempurnaan yang tidak bisa tercapai secara optimal.

Orang-orang yang mampu menerima ketidaksempurnaan justru lebih dekat dengan kebahagiaan. Mereka merasa rileks dengan alur kehidupan yang dijalani. Orang-orang tersebut tidak perlu merasa cemas tentang kesalahan atau kegagalan. Ia sadar bahwa sisi ketidaksempurnaan adalah warna unik dalam upaya meraih keberhasilan.

4. Mereka akan mudah mensyukuri nikmat yang sudah dirasakan

Seringkali orang berekspektasi terhadap pencapaian yang sangat tinggi. Contohnya saat mereka mengharap standar kesempurnaan tertinggi. Mengapa orang tidak melepaskan hal-hal yang memang sudah di luar kendali? Justru dengan menerima ketidaksempurnaan orang akan merasa bahagia.

Orang yang mampu membebaskan diri dari tekanan tersebut mudah mensyukuri nikmati hidup. Kebahagiaan tidak didasarkan pada pencapaian dalam skala besar. Namun terletak pada hal-hal kecil dan sederhana. Mereka fokus pada hal-hal positif yang sudah dimiliki dalam hidup daripada mengejar yang belum pasti.

5. Mereka tidak tertekan oleh tuntutan yang menggebu-gebu

Adakalanya dalam menjalani hidup, orang memiliki tuntutan yang menggebu-gebu. Contohnya menutup diri meraih keberhasilan dalam skala besar secara instan. Sekali lagi,  manusia  juga memiliki sisi keterbatasan dalam berusaha. Tidak semua hal bisa diwujudkan dalam waktu sekaligus.

Di sinilah alasan orang yang mampu menerima ketidaksempurnaan justru bahagia. Mereka tidak tertekan oleh tuntutan yang menggebu-gebu. Tumbuh kesadaran bahwa untuk meraih keberhasilan tidak bisa dilakukan secara instan. Namun butuh ketekunan dan konsistensi yang dijaga secara berkesinambungan.

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Introvert Paling Kreatif Saat Sendirian

6. Mereka lebih adaptif dan fleksibel dalam menghadapi perubahan

Orang memang tidak bisa mencegah perubahan yang terjadi dalam hidup. Hal ini berkaitan erat dengan lingkungan yang bersifat dinamis. Tapi jika diperhatikan, orang-orang yang mampu menerima ketidaksempurnaan justru lebih mudah merasa bahagia. Tentunya terdapat alasan logis yang menjadi dasar kuat.

Orang yang mampu menerima ketidaksempurnaan lebih adaptif dan fleksibel dalam menghadapi perubahan. Mereka dapat menyesuaikan diri dengan sejumlah persoalan baru. Termasuk memaknai hal-hal yang di luar ekspektasi sebagai bahan pembelajaran. Bukan sebagai ajang kegagalan yang harus dihindari.

Nah, mengapa kamu tidak mencoba untuk menerima ketidaksempurnaan? Dengan cara ini,  justru kamu lebih dekat dengan kebahagiaan.

Orang-orang yang mampu menerima ketidaksempurnaan dapat menikmati tantangan lebih baik. Mereka mampu menyesuaikan diri dengan segala situasi. Cara ini tentu efektif dalam menciptakan kestabilan hidup dalam jangka panjang.

Verified Writer

Mutia Zahra

Be grateful for everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya