6 Sikap Orangtua yang Gak Boleh Ditunjukkan Saat Anak Gagal di Ujian

Jangan menyalahkan berlebihan ya

Kamu harus tahu bahwa gagal adalah bagian dari kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. Saat anak mengalami kegagalan dalam ujian, bagaimana orangtua merespons situasi ini bisa sangat mempengaruhi perasaan anak dan kemampuannya untuk bangkit kembali. 

Sayangnya, gak jarang orangtua tanpa sadar menunjukkan sikap yang justru memperburuk keadaan. Padahal, sikap-sikap negatif ini bisa merusak kepercayaan diri anak, bikim stres, dan bahkan mempengaruhi hubungan antara orangtua dan anak.

Untuk menghindari hal tersebut, simak nih enam sikap negatif yang sebaiknya gak ditunjukkan oleh orangtua saat anak gagal dalam ujian.

Baca Juga: Tampak Sepele, 5 Hal Ini Bisa Bikin Anak Jadi Narsistik

1. Menyalahkan dan mengkritik berlebihan

6 Sikap Orangtua yang Gak Boleh Ditunjukkan Saat Anak Gagal di Ujianilustrasi mertua bersama menantu (freepik.com/bearfotos)

Jangan sekali-kali menyalahkan dan mengkritik berlebihan saat anak gak mencapai hasil yang diharapkan. Meskipun niatnya mungkin untuk memotivasi anak agar lebih baik di masa depan, kritik berlebihan ini justru bisa merusak perasaan dan harga diri anak.

Menyalahkan anak atas kegagalannya gak hanya bikin anak merasa gak berharga, tapi juga bisa bikin dia takut akan kegagalan di masa depan. Alih-alih merasa termotivasi, anak malah merasa cemas setiap menghadapi ujian atau tantangan baru.

Anak-anak yang terus-menerus dikritik juga jadi tertutup dan enggan bicara kepada orangtua tentang kesulitan yang dia hadapi.

2. Membandingkan dengan anak lain

6 Sikap Orangtua yang Gak Boleh Ditunjukkan Saat Anak Gagal di Ujianilustrasi anak yang dimarahi (freepik.com/freepik)

Kamu harus menghindari membandingkan anak dengan saudara kandung, teman sekelas, atau anak-anak lain yang kamu anggap lebih berhasil. Ini adalah salah satu sikap negatif. Mengapa? Membanding-bandingkan seperti ini hanya akan menurunkan rasa percaya diri anak dan bikin dia merasa gak cukup baik.

Setiap anak punya kemampuan dan cara belajar yang berbeda-beda. Membandingkan anak dengan orang lain bukan hanya gak adil, tapi juga bisa menimbulkan rasa cemburu, iri, dan bahkan benci terhadap anak yang dibandingkan.

Selain itu, anak yang sering dibandingkan dengan orang lain mungkin akan mengembangkan pola pikir bahwa cinta dan penerimaan orangtua bergantung pada pencapaian akademis, bukan pada siapa dia sebenarnya.

3. Mengabaikan perasaan anak

6 Sikap Orangtua yang Gak Boleh Ditunjukkan Saat Anak Gagal di Ujianilustrasi parenting yang baik (pexels.com/PNW Production)

Mengabaikan perasaan anak atau meremehkan rasa kecewanya setelah gagal dalam ujian juga merupakan sikap negatif yang juga harus dihindari. Bagi beberapa anak, gagal dalam ujian mungkin sangat menyakitkan dan mengecewakan. Saat orangtua meremehkan perasaan ini, anak mungkin menganggap emosinya gak penting atau gak valid. Akibatnya, dia jadi lebih tertutup dan enggan bercerita di masa depan.

Sebaliknya, cobalah mendengarkan dan mengakui perasaan anak. Tanyakan bagaimana perasaan anak tentang kegagalan tersebut dan berikan support. Dengan begitu, kamu membantu anak untuk memproses kegagalan dengan cara yang lebih sehat.

4. Memberikan tekanan untuk segera mencapai hasil yang lebih baik

6 Sikap Orangtua yang Gak Boleh Ditunjukkan Saat Anak Gagal di Ujianilustrasi memarahi anak yang menangis (freepik.com/freepik)

Setelah anak gagal dalam ujian, beberapa orangtua akan langsung memberi tekanan agar dia segera memperbaiki hasil di kesempatan berikutnya. Hati-hati, tekanan semacam ini bisa sangat membebani anak, terutama jika dia sudah merasa tertekan karena kegagalan sebelumnya.

Tekanan yang berlebihan untuk segera mencapai hasil yang lebih baik bisa bikin anak merasa cemas dan tertekan. Seharusnya, orangtua memberikan dukungan dan dorongan, tapi bukan dengan cara yang bikin anak merasa terbebani.

Berikan anak waktu dan kesempatan untuk belajar dari kesalahan, dan tunjukkan bahwa kamu percaya pada kemampuannya untuk bangkit kembali.

Baca Juga: 5 Langkah Cerdas Atasi Anak yang Ketagihan Gadget

5. Menggunakan hukuman sebagai solusi

6 Sikap Orangtua yang Gak Boleh Ditunjukkan Saat Anak Gagal di Ujianilustrasi ibu memarahi anak (freepik.com/peoplecreations)

Ingat, menggunakan hukuman sebagai respon terhadap kegagalan anak dalam ujian adalah sikap negatif yang sebaiknya dihindari. Beberapa orangtua merasa bahwa hukuman akan bikin anak lebih disiplin dan berusaha lebih keras di masa depan. Namun, hukuman hanya akan menciptakan rasa takut, marah, dan bahkan mungkin juga pemberontakan dalam diri anak.

Sebagai gantinya, cobalah mencari solusi bersama. Diskusikan apa yang jadi penyebab kegagalan dan bagaimana cara mengatasinya kedepannya. Alih-alih memberi hukuman, berikan support dan bantuan yang anak butuhkan untuk berhasil di masa depan.

Misalnya, kamu bisa membantu anak mencari metode belajar yang lebih efektif atau meluangkan waktu untuk belajar bersama.

6. Menunjukkan kekecewaan yang mendalam

6 Sikap Orangtua yang Gak Boleh Ditunjukkan Saat Anak Gagal di Ujianilustrasi anak gak didengar (pexels.com/Keira Burton)

Menunjukkan kekecewaan yang mendalam saat anak gagal dalam ujian bisa sangat merusak hubungan antara orangtua dan anak. Jangan diabaikan, anak-anak sangat peka terhadap reaksi orangtuanya. Saat orangtua menunjukkan kekecewaan yang berlebihan, anak akan mengira dia hanya dicintai jika berhasil memenuhi harapan orangtua. 

Daripada menunjukkan kekecewaan, kamu bisa mencoba menunjukkan dukungan dan bahwa kamu memahaminya. Jelaskan bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar dan bahwa kamu tetap mencintai dan menyayanginya, apa pun hasilnya.

Selain itu, kamu juga perlu memberikan support agar anak mencoba lagi dan yakinkan dia bahwa kamu percaya pada kemampuannya untuk berhasil di masa depan.

Bagaimana orangtua merespons kegagalan anak dalam ujian bisa berdampak besar pada perkembangan emosional dan akademis anak. Alangkah baiknya jika orangtua bisa menunjukkan sikap yang lebih mendukung dan penuh empati. Fokuslah pada proses belajar, berikan support yang sehat, dan tunjukkan bahwa kamu memahami dan mendukung anakmu, terlepas dari hasil ujiannya. Sepakat?

Baca Juga: Orangtua Baru, Ini 5 Tips Menjaga Kesehatan Mentalmu

Desy Damayanti Photo Community Writer Desy Damayanti

Read what I write and you will find out who I really am, IG: Desy_damay

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya