2. Kamu harus siap membuang dan membagi waktu

Ilustrasi mahasiswa sedang mengerjakan tugas (Pexels.com/RDNE Stock project)

Saat kamu memutuskan mengikuti organisasi tandanya kamu juga harus siap untuk membuang waktu. Hal ini dikarenakan tipe orang Indonesia adalah “suka molor” terlebih kalau meghadiri rapat offline. Durasi molornya pun beragam, bisa 15 sampai 30 menitan.

Kemudian jika waktu dimulai rapat molor maka selesai rapat juga akan molor. Kondisi tersebut tentu akan menghambat kamu untuk melakukan aktivitas lainnya.

Selain itu, kamu juga dituntut agar dapat membagi waktu antara kuliah dan organisasi. Oleh sebab itu kamu harus bisa membiasakan diri mengerjakan tugas di segala kondisi, bahkan ketika sedang menunggu waktu dimulainya rapat. Hal ini wajib dilakukan jika kamu tidak mau keteteran dalam mengerjakan tugas dosen.

3. Kamu harus siap dengan birokrasi, miskomunikasi, dan revisi

Ilustrasi mahasiswa sedang melakukan revisi proposal(Pexels.com/Vlada Karpovich)

Untuk menyelenggarakan suatu acara tentu membutuhkan persuratan dan izin dari pihak kampus. Persuratan yang dibutuhkan juga tidak hanya satu tapi ada beberapa, bahkan jika acaranya selevel internasional, maka akan membutuhkan banyak persuratan.

Urusan persuratan ini sangat penting, terlebih bagi acara yang membutuhkan sokongan dana dari universitas.

Jika kamu ditunjuk sebagai sekretaris, maka kamu harus sadar akan ribetnya mengurus birokrasi persuratan. Selain itu, banyak hambatan yang akan membersamainya, baik itu koordinasi dari panitia atau permintaan dari pihak kampus.

Tidak jarang juga antar panitia lupa menyampaikan revisi dari pihak kampus, alhasil kamu harus siap merevisi proposal lebih dari satu kali. Untuk mengantisipasi hal ini, langkah yang perlu kamu ambil adalah dengan aktif bertanya. Kamu harus aktif bertanya kepada pihak kampus atau panitia bidang humas. Kemudian kamu juga harus jeli pada susunan bahasa dan ejaan di setiap proposal.

Baca Juga: Daftar Universitas dan Perguruan Tinggi Swasta di Banten

4. Kamu harus bisa berkata jujur

Ilustrasi dua orang sedang berdisukusi (Pexels.com/nappy)

Menjadi bagian dari organisasi jangan pernah kamu menanamkan sifat "gak enakan". Di organisasi kamu akan bertemu banyak karakter orang, dimana tidak semua karakter itu baik. Jika kamu terlalu tidak enakan, ada kemungkinan kamu akan dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Maka dari itu, kamu harus berani berkata jujur. Misalnya jika kamu dimintai tolong yang sebenarnya bukan tugasmu dan kamu sedang sibuk. Maka kamu boleh menolaknya secara halus disertai alasan penolakan tersebut. Hal tersebut merupakan salah satu cara membangun komunikasi yang baik saat berorganisasi.

5. Kamu harus memikirkan dana

Ilustrasi berjualan online (Pexels.com/cottonbro studio)

Ketika mengadakan suatu acara organisasi, terlebih yang membutuhkan dana dari universitas terkadang dana tersebut tidak cair 100 persen. Terkadang ada juga perubahan kebijakan kampus yang menyebabkan terhambatnya pendanaan.

Hal tersebut tentu akan membuatmu berpikir dan melakukan hal kreatif yang dapat menghasilkan dana. Salah satu contohnya adalah kamu harus mencari sumber keungan lain dengan cara berjualan atau mencari sponsor.

Ketika kamu memilih berjualan maka kamu harus menguasai minat pasar agar produk yang dijual laku. Kemudian jika kamu memilih sponsor maka kamu harus bisa mengusai teknik berbicara agar pihak sponsor tersebut mau menerima tawaran kerja sama. Pada intinya selain harus memikirkan dana, di organisasi kamu juga harus bisa memiliki kecakapan berbicara yang menarik lawan bicara.

Baca Juga: Hanya Ada Tujuh Kampus Swasta di Jabar-Banten Terakreditasi Unggul