6 Tips Membangun Musala Ramah Lingkungan di Sudut Rumah

Intinya sih...
- Membangun musala di rumah memungkinkan salat berjamaah yang praktis dan khusyuk
- Pilih lokasi dengan pencahayaan alami dan ventilasi untuk hemat energi
- Tambahkan dekorasi, karpet ramah lingkungan, tanaman hidup, furnitur ramah lingkungan, cat bebas VOC, dan tempat wudu hemat energi
Membangun ruang salat atau musala kecil di dalam rumah bisa menjadi solusi bagi keluarga yang tidak sempat ke masjid atau berada jauh dari masjid. Kamu dan keluargamu tetap bisa salat berjamaah di rumah, karena musala di rumah lebih praktis untuk tempat berkumpul dan beribadah bersama.
Membangun musala di sudut rumah dengan ramah lingkungan bisa kamu wujudkan, lho. Sama saat membangun rumah dengan konsep green building, merancang musala ramah lingkungan perlu beberapa pertimbangan yang berkaitan dengan lingkungan. Yuk, ikuti langkah-langkah berikut untuk memiliki musala yang ramah lingkungan.
1.Manfaatkan sudut ruangan yang berventilasi
Pilih lokasi di rumahmu yang terdapat jendela atau terkena langsung cahaya matahari. Supaya di pagi hingga sore hari kamu tidak perlu menyalakan lampu, sehingga dapat menghemat listrik. pencahayaan alami juga memberikan kesan hangat, serta memberikan sirkulasi udara yang baik.
Kehadiran ventilasi juga membantu mengurangi rasa gerah dan panas di dalam musala sehingga kamu dapat mengurangi penggunaan AC atau kipas angin. Jika kamu memilih untuk memakai AC dan kipas angin dalam musala, kamu bisa mempertimbangkan sesuai dengan kebutuhannya. Yang paling penting, kamu berusaha menghemat pemakaiannya dengan mematikan AC atau kipas angin saat tidak digunakan.
Selain sudut ruangan yang berventilasi, kamu perlu mempertimbangkan beberapa hal terkait lokasi. Pilih area yang tenang dan gak mengganggu mobilitas keluargamu di dalam rumah. Jika memungkinkan, musala menghadap kiblat untuk mempermudahmu menata sajadah. Menambahkan pembatas ruangan adalah cara supaya kamu mudah mengatur tata letak musala.
2.Gunakan desain minimalis
Hal yang utama dalam membangun musala adalah kepraktisannya sebagai tempat ibadah. Namun, itu gak menghentikanmu untuk menambahkan beberapa dekorasi agar musala terlihat indah, dan kamu menjadi betah selama berada di dalam musala.
Untuk membangun musala ramah lingkungkungan di dalam rumah, kamu bisa menggunakan beberapa ornamen dan dekorasi yang tidak terlalu mencolok. Misalnya menambahkan satu atau dua buah kaligrafi sederhana untuk ditempelkan di dinding. Kamu juga bisa memasang lampu tumbler LED yang hemat energi untuk tambahan dekorasi.
3.Pertimbangkan untuk penggunaan karpet
Penambahan karpet pada musala dalam rumah punya beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya, karpet dapat menghadirkan rasa nyaman saat beribadah. Kehadiran karpet juga dapat meredam kebisingan, sehingga membuatmu makin khusyuk dalam ibadah.
Namun, karpet mudah menyerap bau, apalagi jika kamu tidak membersihkannya secara rutin. Jika lingkunganmu gersang dan panas, menambahkan karpet sebagai alas lantai bukan pilihan yang bagus. Karpet akan membuat suasana lebih gerah dan panas.
Pilih juga karpet dengan bahan serat ramah lingkungan. Contohnya serat sisal yang terbuat dari serat tanaman agave yang kuat, tidak mudah kotor, serta biodegradable. Atau serat jute yang punya tekstur lembut dan cocok untuk lokasi yang lembab.
4.Tambahkan tanaman hidup
Tak ketinggalan, tanaman hidup jadi dekorasi wajib untuk menghiasi musala kecilmu. Selain mempercantik ruangan, menghadirkan tanaman hidup punya banyak manfaat. Tanaman bisa menjadi penetralisir polutan yang alami, sekaligus membuat suasana menjadi teduh dan asri.
Beberapa tanaman yang cocok untuk dijadikan dekorasi indoor di antaranya ada sirih gading, ZZ plant, lidah mertua, dan monstera. Cukup sediakan beberapa pot tanaman hias di sudut musala, supaya gak mempersempit luas musala.
Tanaman merambat seperti sirih gading dan philodendron cocok dipadukan untuk musala minimalis. Karena tanaman merambat atau tanaman gantung cenderung tidak memakan tempat.
5.Pakai material dan furnitur ramah lingkungan
Tak ketinggalan, furnitur ramah lingkungan juga perlu kamu tambahkan di musala, misalnya rak untuk tempat Al-Qur’an dan ala salat. Rak dari kayu atau material bambu adalah pilihan yang tepat karena biodegradable dan ramah lingkungan.
Kamu juga perlu memperhatikan juga jenis cat untuk mewarnai dinding. Beberapa jenis cat mengandung bahan kimia VOC (volatile organic compounds), yang ketika kering dan menguap dapat mengeluarkan karbon dan membuat udara tercemar. Tentunya ini bisa berdampak buruk pada kesehatanmu.
Untuk itu, pilihlah cat tembak bebas VOC dengan melihat label pada kemasan cat. Beberapa ciri cat sehat dan ramah lingkungan adalah baunya tidak terlalu menyengat, dan mudah dibersihkan ketika terkena noda.
6.Bangun tempat wudu hemat energi
Terakhir bangun tempat wudu, bila jarak musala dan kamar mandi terlalu jauh. Untuk melengkapi konsep green musala, maka bangunlah tempat wudu yang hemat energi. Misalnya dengan memilih keran yang bertekanan rendah, sehingga air yang mengalir keluar tidak terlalu banyak. Kamu juga bisa menampung sisa air wudu dan memanfaatkannya untuk menyiram tanaman.
Jika ada ruang yang tersisa, kamu bisa menambahkan beberapa tanaman hias yang dapat menyerap kelembapan. Serta pasang beberapa lampu LED otomatis, jadi hanya menyala saat kamu menggunakan area wudu. Cukup ampuh untuk menghemar listrik.
Musala di dalam rumah gak hanya sebagai fasilitas untuk meningkatkan ibadahmu, tetapi juga bentuk tanggung jawabmu untuk menjaga kelestarian lingkungan. Membangun green musala di dalam rumah bisa jadi awal untuk menerapkan konsep ramah lingkungan di bidang lain, seperti gaya hidup, makanan, hingga traveling.