Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi membaca buku (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi membaca buku (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Intinya sih...

  • Membangun rutinitas membaca bersama untuk menanamkan literasi pada anak
  • Lingkungan berperan besar dalam membentuk kebiasaan membaca anak
  • Mendorong anak untuk sering bercerita dan menulis sebagai bagian penting dari literasi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kemampuan literasi bukan hanya sekadar bisa membaca dan menulis, tetapi juga mencakup pemahaman, berpikir kritis, dan keterampilan berkomunikasi. Anak-anak yang memiliki literasi yang baik sejak dini cenderung lebih mudah menyerap informasi, memahami konsep baru, dan berkembang lebih baik dalam dunia akademik maupun kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk menanamkan kebiasaan literasi sejak usia dini. Namun, menumbuhkan literasi pada anak bukanlah tugas yang instan.

Ini memerlukan pendekatan yang konsisten dan menyenangkan agar anak merasa tertarik untuk belajar. Berikut adalah empat cara efektif yang bisa dilakukan untuk menanamkan kemampuan literasi pada anak sejak kecil, seperti dikutip dari vic.gov.au, startearly.org, dan edutopia.org.

1. Rutinitas membaca bersama yang interaktif

ilustrasi membacakan buku (pexels.com/Lina Kivaka)

Membangun rutinitas membaca bersama merupakan langkah awal yang efektif untuk menanamkan literasi pada anak. Agar kegiatan ini lebih menarik, penting untuk menjadikannya lebih interaktif. Jangan hanya membaca buku secara pasif, tetapi libatkan anak dalam prosesnya.

Misalnya, orangtua bisa mengajak anak untuk menebak alur cerita, menirukan suara tokoh dalam buku, atau menghubungkan isi cerita dengan pengalaman mereka sendiri. Dengan cara ini, anak juga belajar memahami dan menginterpretasikan makna di baliknya. Pilihlah waktu yang konsisten untuk membaca bersama, seperti sebelum tidur atau saat waktu luang di siang hari.

2. Lingkungan yang penuh bacaan

ilustrasi membacakan buku (unsplash.com/Adam Winger)

Lingkungan memiliki peran besar dalam membentuk kebiasaan membaca anak. Jika anak tumbuh di tempat yang penuh dengan buku, majalah, atau tulisan menarik lainnya, mereka akan lebih terbiasa dan tertarik untuk membaca. Orangtua bisa mulai dengan menyediakan rak buku yang mudah dijangkau anak, menempelkan poster dengan kata-kata sederhana, atau bahkan menaruh label pada barang-barang di rumah agar anak terbiasa melihat dan mengenali huruf.

Orangtua juga bisa membawa anak ke tempat-tempat yang mendukung kebiasaan membaca, seperti perpustakaan dan toko buku. Melihat banyak orang membaca bisa menumbuhkan rasa penasaran dan kebiasaan meniru.

Selain itu, orangtua bisa menggunakan teknologi secara bijak, seperti aplikasi buku digital atau audiobook, agar anak tetap mendapatkan pengalaman membaca dalam berbagai bentuk.

3. Dorongan anak untuk bercerita dan menulis

ilustrasi membaca buku (unsplash.com/Anita Jankovic)

Literasi bukan hanya soal membaca, tetapi juga kemampuan berbicara dan menulis. Salah satu cara yang bisa dilakukan orangtua adalah mendorong anak untuk sering bercerita. Misalnya, ajak mereka untuk menceritakan kembali cerita yang sudah dibacakan, berbagi pengalaman tentang kegiatan yang mereka lakukan, atau bahkan berimajinasi dan menciptakan cerita sendiri. Ini akan membantu mereka mengembangkan keterampilan komunikasi serta meningkatkan daya ingat dan kreativitas.

Selain bercerita, menulis juga merupakan bagian penting dalam literasi. Orangtua bisa memulai dengan memberikan mereka buku harian, kertas gambar untuk menulis dan menggambar, atau bahkan membuat surat kecil untuk anggota keluarga. Jangan terlalu fokus pada kesempurnaan ejaan atau tata bahasa di awal, tetapi lebih pada kebiasaan menulis itu sendiri.

Dengan membiasakan anak menulis, mereka akan lebih terbiasa dalam menuangkan ide dan berpikir secara sistematis.

4. Memberi contoh secara konsisten

ilustrasi membaca bersama (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Anak-anak cenderung meniru kebiasaan orang di sekitarnya, terutama orangtua. Jika mereka melihat orangtua menikmati membaca, menulis, atau mendiskusikan informasi yang mereka dapatkan dari buku dan artikel, mereka akan lebih tertarik untuk melakukan hal yang sama. Cobalah untuk membaca buku di depan anak, berbagi cerita menarik dari bacaan, atau bahkan mendiskusikan informasi baru dengan mereka dalam percakapan sehari-hari.

Selain itu, kebiasaan membaca yang konsisten juga bisa diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Misalnya, membiasakan membaca resep saat memasak bersama anak, membaca petunjuk permainan sebelum bermain, atau menelusuri artikel menarik yang relevan dengan minat mereka. Dengan cara ini, anak-anak akan melihat bahwa literasi bukan hanya soal membaca buku, tetapi juga bagian dari kehidupan yang bisa meningkatkan pemahaman mereka terhadap dunia.

Menanamkan kemampuan literasi pada anak sejak dini adalah investasi berharga untuk masa depan mereka. Dengan empat cara diatas, orangtua dapat membantu anak mengembangkan keterampilan literasi yang kuat. Buatlah proses ini menyenangkan agar anak menikmati setiap tahap belajar tanpa merasa terbebani.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team