Jika membahas masjid di Indonesia, ada banyak bangunan yang terbilang indah dan bersejarah, Nah salah satunya ada di Banten.
Namanya adalah Masjid Agung Banten. Sejarah Banten tak bisa lepas dari pembahasan masji yang terletak di Kompleks masjid agung Banten RT/RW 001/011, Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang ini.
Nah, untuk mengenal lebih dalam dan menambah pengetahuan kamu mengenai Masjid Agung, simak nih tulisan di bawah ini, seperti yang disarikan dari berbagai sumber.
Berdirinya Masjid Agung Banten masih berhubungan erat dengan sejarah Kesultanan Banten. Masjid pertama kali dibangun di masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570 M) dan didesain arsitek Tionghoa juga Belanda.
Sultan Maulana Hasanuddin yang menjadi raja pertama Kesultanan Banten. Dia merupakan anak Sunan Gunung Jati, penguasa Cirebon juga seorang ulama Wali Songo.
Keunikan Masjid Agung Banten ini yaitu atap bangunan utamanya terbentuk bertumpuk lima, jika dilihat seperti pagoda Tiongkok bernama Tjek Ban Tjut. Dan di dalam Masjid Agung juga ada kompleks makam sejarah dari para sultan Banten sebelumnya.
Bangunan Masjid juga memiliki dua lantai paviliun tambahan pertama, yaitu Tiyamah di sisi selatan bangunan inti masjid. Paviliun yang berbentuk persegi Panjang dengan gaya bangunan arsitektur Belanda kuno yang dibangun arsitek Belanda bernama Hendick Lucasz Cardeel.
Bangunan Masjid Agung Banten ini memiliki luas tanah 1,3 ha dan dikelilingi pagar tembok dengan tingginya mencapai satu meter. Di sisi tembok terdiri dari dua gapura di bagian utara dan selatan yang sejajar.
Di bagian dinding timur memisahkan ruang utama dengan serambi timur. Dan ada empat pintu utama di dinding tersebut. Untuk pintu berada di dalam bidang segi empat pada dinding yang ukurannya sebesar 174x98 cm dengan dua daun pintu terbuat dari kayu.
Di jarak 10 m dari kolam sebelah timur masjid, terdapat bangunan lain berupa menara dengan tinggi 23 meter. Menara yang dibangun pada abad ke-18 M dan memiliki 82 buah anak tangga untuk bisa sampai ke atas.
Nah, Masjid Agung Banten dikenal, salah satunya, karena menara yang unik ini. Sekilas, menara tersebut mirip mercusuar ya.
Dalam menara ada empat pintu yang bentuknya sama seperti pintu masuk menara. Dimana bangunan Menara terbagi menjadi tiga bangunan yaitu kaki, tubuh, dan kepala.
Untuk kolam berada di serambi timur bentuknya persegi panjang yang terbagi menjadi 4 bagian kolam berupa kotak. Dan sekeliling kolam terdiri dari tembok setinggi 1,29 m dan tebal 32 cm juga ada tangga turun dari serambi timur untuk menuju ke kolam.
Bangunan lain, terdapat bangunan pawestren yang berada berdampingan dengan ruang utama. Pawestren yaitu sebuah ruangan yang menempel di dinding sebelah masjid dan menjadi tempat salat para wanita.
Di sebelah selatan masjid terdiri dari bangunan tambahan yang bernama Tiyamah. Bangunan yang bergaya arsitektur Belanda kuno terlihat sekali peninggalan sejarah jika melihat bangunan yang ada di dalam masjid ini.
Saat libur keagamaan, Masjid Agung Banten menjadi salah satu tujuan wisata religi. Peziarah dari berbagai wilayah, baik di Banten maupun luar Banten, kerap berkunjung untuk merasakan perjalanan spiritual juga berdoa bagi keluarga Sultan yang dimakamkan di sana.
Masjid ini berada di Kawasan Wisata Banten Lama. Jaraknya kurang lebih 10 kilometer dari pusat Alun-alun Serang, tepatnya berada di Desa Banten, Kecamatan Kasemen.
Untuk menuju ke masjid Agung cukup mudah, karena lokasinya terbilang strategis dan tidak jauh dari pusat kota Serang.
Jadi buat yang tertarik ingin mencoba berkunjung ke Masjid Agung Banten maka jangan khawatir karena lokasinya yang mudah dicari.
Meski demikian, pandemik COVID-19 belum selesai. Kamu wajib mennjaga protokol kesehatan ya.