Ada Makna Mendalam di Balik Nama Keraton Kaibon Banten
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Keraton Kaibon Banten merupakan satu dari sekian banyak bangunan yang tersisa sebagai bangunan bernilai sejarah tinggi. Sebagai bangunan bersejarah, Keraton Kaibon ini memiliki beberapa fakta penting.
Berada di kawasan Banten Lama, Serang, Keraton Kaibon menjadi salah satu tujuan wisata yang menarik banyak wisatawan. Apakah kamu tertarik mengunjunginya juga?
Nah, ada beberapa fakta yang perlu kamu tahu, sebelum menginjakkan kaki di sana. Simak nih, seperti disarikan dari beberapa sumber.
1. Letak Keraton Kaibon
Keraton dibangun di atas lahan sekitar 4 hektare (Ha) dan sudah lama hancur berkeping-keping. Namun, kamu masih bisa melihat sisa-sisa bangunan.
Jika kamu tertarik, kamu bisa mendatanginya. Lokasi Keraton Kaibon ada di Kampung Kroya, kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, Serang.
2. Keraton ini memiliki makna mendalam dan peran serta kasih sayang seorang ibu
Tahukah kamu, makna kata "Kaibon" ada keibuan" loh, seperti dikutip dari cagarbudaya.kemdikbud.go.id. Ya, bangunan di Banten ini merupakan bangunan cagar budaya yang istimewa.
Dibangun tahun 1815, keraton ini menjadi keraton kedua setelah Keraton Surosowan. Hal ini bermula ketika Syafiuddin diangkat menjadi Sultan Banten ke-21 saat usianya baru 5 tahun.
Karena kasihnya, sang Bunda Ratu Aisyah pun tinggal di Keraton Kaibon yang letaknya bersebelahan dengan Keraton Surosowan-- yang tak lain merupakan pusat pemerintahan Kesultanan Banten. Dengan demikian, Ratu Aisyah bisa mendampingi sang anak dalam memimpin Kesultanan Banten.
Baca Juga: 5 Informasi Lengkap Keraton Surosowan, Bekal Kamu Sebelum Berkunjung
3. Bagian-bagian ruangan di Keraton Kaibon
Meski sudah hancur berkeping-keping, namun kamu masih bisa melihat sisa-sisa pembagian ruangan di keraton ini.
Ruang utama keraton ini adalah kamar tidur utama sang ratu. Dibangun menjorok ke tanah dan terdapat teknologi pendingin ruangan. Sang ratu sangat diistimewakan bagi anaknya yang menjadi pemimpin pemerintahan Keraton.
Keraton ini memiliki gerbang depan yang memiliki 5 pintu. Bahkan, 5 pintu tersebut memiliki filosofi dan arti yang diambil dari angka 5. Dimana artinya adalah mengikuti jumlah salat 5 waktu dalam ajaran Islam. Desain gerbang memiliki gaya dan konsep Jawa dan Bali, serta tinggi 2 meter dan candi Bentar sebagai motifnya.
4. Belanda menghancurkan keraton ini karena marah
Keraton Kaibon hancur berkeping-keping karena diserbu Belanda, di bawah pimpinan gubernur VOC yaitu Jendral Daen Dels pada tahun 1832. Belanda mengancurkan keraton karena marah pada Sultan Syaifudin yang menolak permintaan pimpinan Belanda untuk meneruskan proyek jalan raya Anyer-Panarukan.
Oleh karena itu, Belanda menyerang pemerintahan Sultan Syafiuddin dengan menghancurkan keraton tersebut.
Kamu harus ingat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan ya saat berkunjung ke Keraton Kaibon.