ilustrasi mahasiswa mengecek fasilitas yang lengkap melalui gadgetnya ( istock.com / PeopleImages )
Dari tiga program dalam SMP tersebut, terdapat perbedaan dan keunikan yang dimiliki oleh setiap program yang bisa dimanfatkan para mahasiswa, seperti pada program Student Exchange merupakan program pertukaran pelajar yang melibatkan kesepakatan timbal balik antar institusi perguruan tinggi.
Dengan mengikuti kegiatan ini, mahasiswa akan mendapatkan sejumlah kredit atau Satuan Kredit Semester (SKS) yang dapat diakui sebagai pengganti mata kuliah lainnya. Program ini memiliki durasi pembelajaran selama 1-2 semester atau 4-6 bulan.
"Mahasiswa yang memilih program ini hanya cukup membayar biaya pendidikan di UPH dan tidak dikenakan biaya pendidikan di universitas luar negeri yang menjadi mitra UPH," ujarnya.
Sayangnya, kuota Student Exchange sangat terbatas, yaitu 1-2 mahasiswa atau tergantung kesepakatan antar institusi pendidikan. Mahasiswa yang ingin mengikuti program ini harus memenuhi syarat.
"Yaitu mahasiswa aktif UPH dengan Indeks prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3.0, telah menyelesaikan studi satu tahun penuh di UPH, dan memenuhi syarat batas minimum English Proficiency yang ditetapkan," tuturnya.
Program yang kedua, Study Abroad merupakan program ini tidak memiliki batasan kuota jumlah mahasiswa yang ingin ikut serta, melainkan mahasiswa hanya cukup melihat ketersediaan slot di universitas luar negeri yang bermitra dengan UPH. Mahasiswa yang mengikuti program ini perlu membayar biaya pendidikan di UPH dan universitas mitra UPH di luar negeri.
"Seperti Student Exchange, mahasiswa juga harus memenuhi syarat yang sama untuk dapat mengikuti program ini. Mahasiswa yang telah mengikuti program ini akan mendapatkan sejumlah kredit atau SKS melalui durasi pembelajaran selama 1-2 semester atau 4-6 bulan," jelasnya.
Ketiga, IISMA adalah sebuah program beasiswa studi selama satu semester di universitas ternama dan industri terkemuka di luar negeri dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI). Pada IISMA 2024, kuota yang disediakan untuk calon penerima beasiswa atau akrab disebut awardee ini lebih dari 1.500 mahasiswa. Mahasiswa UPH yang ingin mengikuti program ini harus memenuhi syarat program IISMA Kampus Merdeka yang sudah ditentukan pemerintah.
"UPH mendukung penuh mahasiswa yang ingin meraih kesempatan untuk mengikuti IISMA. Melalui tiga jalur seleksi, mahasiswa dapat mendaftar IISMA melalui jalur reguler, afirmasi, dan co-funding. Jalur Reguler memberikan beasiswa secara fully funded atau didanai penuh dari Kemendikbudristek yang mencakup biaya pendaftaran, kuliah, tempat tinggal, tunjangan biaya hidup, tiket pesawat, dan visa," ungkapnya.
Jalur Afirmasi diperuntukkan bagi mahasiswa penerima Biaya Pendidikan Mahasiswa Miskin Berprestasi (Bidikmisi) atau Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), serta mahasiswa di daerah tertinggal. Sementara Co-Funding, yaitu jalur seleksi bagi pendaftar yang tidak lolos jalur Reguler maupun yang baru ingin mencoba IISMA dengan pilihan universitas luar negeri yang lebih terbatas.
"Jalur seleksi ini menggunakan skema pendanaan parsial antara pemerintah dan mahasiswa atau beberapa biaya studi ditanggung oleh Kemendikbudristek dan sebagian lagi ditanggung sendiri oleh mahasiswa," katanya.