Kebudayaan di sejumlah daerah di Indonesia, tak terlepas dari nuansa magis. Hal ini pun berlaku di Banten sebagai daerahnya jawara.
Praktek magis masih dianggap penting bagi masyarakat Banten, terutama yang tinggal di desa-desa, untuk memecahkan masalah praktis mereka dalam kehidupan sosial mereka. Salah satu budaya yang kesohor dan terbungkus nuansa magis begitu kental adalah debus.
Tapi, ada kesenian Banten yang seolah-olah bernuansa magis, padahal tidak sama sekali. Namanya ngarak pengantin buaya putih.
Tradisi ini bisa kamu jumpai di Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang. Sesuai namanya, kesenian ini lekat dengan upacara pernikahan. Lantas seperti apa ngarak pengantin buaya putih ini? Simak nih penjelasannya.