Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Tips Media Sosial Agar Tidak Terbuang Sia-sia

ilustrasi menggunakan media sosial (unsplash.com/Alex Moiseev)
Intinya sih...
  • Menentukan batasan waktu harian dengan sadar
  • Mengatur jadwal khusus untuk membuka media sosial
  • Kurasi akun yang diikuti agar lebih bermakna

Di zaman serba digital seperti sekarang, media sosial sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari bangun tidur hingga menjelang tidur kembali, tak jarang orang menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk scrolling tanpa arah. Kamu juga?

Sekilas memang terasa menyenangkan, karena kamu bisa menghibur diri, mencari inspirasi, atau sekadar terhubung dengan orang lain. Namun, jika tidak dikelola dengan bijak, media sosial bisa dengan mudah menggerus produktivitas dan menciptakan rasa cemas yang tidak perlu.

Yang jadi masalah bukan hanya berapa lama waktu yang terbuang, tapi juga bagaimana media sosial memengaruhi kesehatan mentalmu. Banyak orang merasa tidak cukup produktif, tertinggal, atau bahkan tidak cukup baik setelah membandingkan hidupnya dengan kehidupan orang lain yang terlihat “sempurna” di layar. Oleh karena itu, sangat penting untuk memiliki strategi dalam menggunakan media sosial secara sehat dan efisien.

Ada lima tips mengelola waktu di media sosial agar tidak terbuang sia-sia, namun tetap bisa dinikmati secara fungsional dan menyenangkan.

1. Kamu harus menentukan batasan waktu harian dengan sadar

ilustrasi menggunakan media sosial (unsplash.com/Rafiee Artist)

Langkah pertama yang paling dasar adalah menetapkan batasan waktu dalam menggunakan media sosial setiap hari. Jangan sampai kamu terjebak dalam kebiasaan “sebentar aja” yang ternyata berubah jadi satu jam lebih tanpa terasa. Waktu yang digunakan tanpa kontrol bisa mencuri fokus dan energimu secara perlahan, namun konsisten.

Gunakan fitur bawaan dari ponsel atau aplikasi media sosial untuk menetapkan batas waktu harian. Misalnya, hanya 30 menit untuk Instagram atau 20 menit untuk TikTok. Dengan batasan ini, kamu akan lebih sadar dan bijak dalam memutuskan konten apa yang ingin dilihat. Alih-alih membiarkan algoritma yang mengontrolmu, sekarang kamu yang mengatur ritme penggunaan sesuai kebutuhan dan kenyamanan pribadi.

2. Kamu juga perlu menjadwalkan waktu khusus untuk membuka media sosial

ilustrasi menggunakan media sosial (unsplash.com/Frankie Cordoba)

Daripada membuka media sosial kapan pun merasa bosan atau sedang menunggu sesuatu, lebih baik tentukan waktu khusus dalam sehari untuk mengaksesnya. Dengan membuat jadwal yang terstruktur, kamu tidak hanya lebih efisien dalam penggunaan waktu, tapi juga mampu menjaga fokus saat sedang bekerja atau belajar. Konsentrasi tidak akan terus-menerus terganggu oleh notifikasi yang sebenarnya bisa menunggu.

Misalnya, kamu bisa membuka media sosial selama 10–15 menit setelah makan siang, dan sisanya di malam hari sebelum tidur. Pembatasan akses secara aktif akan membuat otakmu tidak terus-menerus terpancing untuk mencari distraksi. Perlahan, kamu akan menyadari bahwa banyak hal lain yang bisa dilakukan selama waktu senggang selain scrolling tanpa tujuan yang jelas.

3. Kurasi akun yang kamu ikuti agar lebih bermakna

ilustrasi menggunakan media sosial (unsplash.com/Frankie Cordoba)

Salah satu penyebab orang menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial adalah karena isi feed dipenuhi dengan konten yang tidak memberikan nilai. Terlalu banyak akun hiburan, gosip, atau bahkan perbandingan hidup bisa membuatmu kecanduan, tapi di saat yang sama merasa kosong. Oleh karena itu, penting untuk melakukan “bersih-bersih” akun yang kamu ikuti secara berkala.

Mulailah mengikuti akun yang memberi inspirasi, edukasi, atau motivasi sesuai dengan minat kamu. Jika kamu sedang belajar memasak, ikuti akun kuliner yang berbagi resep. Jika ingin produktif, cari konten tentang manajemen waktu atau self-development. Dengan begitu, setiap kali membuka media sosial, waktu yang kamu habiskan akan lebih terasa berharga dan membawa manfaat nyata.

4. Matikan notifikasi yang tidak penting

ilustrasi menggunakan media sosial (unsplash.com/Zulfugar Karimov)

Notifikasi dari media sosial adalah distraksi terbesar yang sering kali membuatmu kehilangan fokus. Setiap kali layar menyala dan muncul notifikasi, otak manusia secara refleks merasa harus segera merespons. Padahal tidak semua notifikasi itu mendesak atau penting. Mengizinkan setiap notifikasi masuk berarti memberikan akses bebas bagi media sosial untuk mencuri perhatianmu kapan saja.

Kamu bisa memulai dengan mematikan notifikasi yang tidak penting, seperti like, komentar, atau update story dari teman. Biarkan notifikasi hanya aktif untuk hal-hal yang benar-benar urgent, seperti pesan pribadi atau reminder pekerjaan. Dengan cara ini, kamu bisa tetap terkoneksi tanpa harus dikendalikan oleh distraksi yang tidak perlu. Hasilnya, pikiran jadi lebih tenang dan waktu lebih mudah dikendalikan.

5. Kamu harus menggunakan media sosial dengan tujuan yang jelas

ilustrasi menggunakan media sosial (unsplash.com/Alex Moiseev)

Sebelum membuka aplikasi media sosial, biasakan diri untuk bertanya: “Apa tujuanku sekarang?” Jika tidak ada tujuan yang spesifik, besar kemungkinan kamu hanya akan terseret dalam aliran konten tanpa sadar waktu. Media sosial bisa sangat berguna jika digunakan dengan tujuan, misalnya untuk mencari ide, update tren terbaru, atau membangun jaringan.

Dengan menetapkan niat sebelum membuka media sosial, kamu akan lebih terarah dalam memilih konten yang dikonsumsi. Misalnya, jika kamu butuh inspirasi desain, langsung cari hashtag atau akun relevan daripada scroll feed acak. Ini akan menghemat waktu sekaligus meningkatkan pengalaman yang lebih produktif. Kamu bukan hanya penonton pasif, tapi pengguna aktif yang tahu apa yang dicari.

Media sosial sejatinya adalah alat, dan seperti alat lainnya, penggunaannya bergantung pada siapa yang memegang kendali. Jika kamu membiarkannya mengatur waktu dan emosimu, maka akan sulit untuk menjalani hari dengan produktif dan damai. Namun jika kamu bisa mengelola penggunaannya dengan bijak, media sosial bisa menjadi sumber informasi, koneksi, dan hiburan yang sehat.

Mengelola waktu di media sosial tidak harus berarti berhenti menggunakannya sama sekali. Yang perlu dilakukan adalah menyesuaikannya dengan prioritas dan kebutuhan hidupmu. Dengan menerapkan lima tips di atas, kamu bisa menciptakan pengalaman digital yang lebih bermakna. Karena pada akhirnya, waktumu terlalu berharga untuk dihabiskan tanpa arah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us