Tangerang, IDN Times - Hidup di tengah perkotaan yang membutuhkan aktivitas tinggi, kadang kala tak memberikan waktu untuk sekedar menepi untuk me-refresh pikiran. Untuk itu, banyak masyarakat yang memilih untuk mengadopsi anak berbulu (anabul) alias hewan peliharaan, untuk menemani beristirahat di rumah.
Sebab, selepas pandemik COVID-19, angka dari Kemenkes tahun 2024 menunjukkan, 1 dari 5 remaja di Indonesia mengalami kesehatan mental. Itu artinya, ada sekitar 15,5 juta remaja di Indonesia yang mengalami kesehatan mental tersebut.
Bukan hanya sekadar mendatangi dokter jiwa ataupun psikiater, ternyata memelihara hewan peliharaan juga dinilai menjadi solusi efektif untuk meredakan stress tersebut, terutama pada remaja. Hal ini berkaitan dengan usaha untuk meredakan rasa kesepian, serta memberikan dukungan secara emosional.
Yosefin Lingga, dokter hewan yang berpraktek di Spring Vet, Summarecon Mall Serpong, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang mengungkapkan, interaksi dengan anabul memicu pelepasan neurotransmitter seperti serotonin dan endorfin yang mendatangkan rasa bahagia sekaligus menurunkan hormon stres.
"Bila saya berbicara sebagai pet owner, punya anabul itu sangat dapat bondingnya. Di kota-kota besar, dimana orang lebih individual, memelihara hewan itu seperti diberi mental support," ungkapnya.