Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250802-WA0002.jpg
Ilustrasi anabul (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Intinya sih...

  • Anabul kerap dianggap keluarga, memberikan dukungan emosional yang efektif meredakan stres pada pemiliknya.

  • Pemilihan anabul harus disesuaikan dengan gaya hidup pemilik, mempertimbangkan komitmen jangka panjang dalam perawatan.

  • Perhatian terhadap kesehatan anabul dan hunian ramah anabul dapat meningkatkan kualitas hidup baik pemilik maupun hewan peliharaannya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tangerang, IDN Times - Hidup di tengah perkotaan yang membutuhkan aktivitas tinggi, kadang kala tak memberikan waktu untuk sekedar menepi untuk me-refresh pikiran. Untuk itu, banyak masyarakat yang memilih untuk mengadopsi anak berbulu (anabul) alias hewan peliharaan, untuk menemani beristirahat di rumah.

Sebab, selepas pandemik COVID-19, angka dari Kemenkes tahun 2024 menunjukkan, 1 dari 5 remaja di Indonesia mengalami kesehatan mental. Itu artinya, ada sekitar 15,5 juta remaja di Indonesia yang mengalami kesehatan mental tersebut.

Bukan hanya sekadar mendatangi dokter jiwa ataupun psikiater, ternyata memelihara hewan peliharaan juga dinilai menjadi solusi efektif untuk meredakan stress tersebut, terutama pada remaja. Hal ini berkaitan dengan usaha untuk meredakan rasa kesepian, serta memberikan dukungan secara emosional.

Yosefin Lingga, dokter hewan yang berpraktek di Spring Vet, Summarecon Mall Serpong, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang mengungkapkan, interaksi dengan anabul memicu pelepasan neurotransmitter seperti serotonin dan endorfin yang mendatangkan rasa bahagia sekaligus menurunkan hormon stres.

"Bila saya berbicara sebagai pet owner, punya anabul itu sangat dapat bondingnya. Di kota-kota besar, dimana orang lebih individual, memelihara hewan itu seperti diberi mental support," ungkapnya.

1. Anabul kerap kali dianggap seperti keluarga oleh pemiliknya

Ilustrasi anabul (IDN Times/Maya AuliaAprilianti))

Berdasarkan penelitian oleh Koukourikos dan rekan pada 2019 menunjukkan aktivitas ini dapat menurunkan tekanan darah serta detak jantung, membantu pemilik merasa lebih tenang. Selain itu ikatan emosional yang terjalin lama menciptakan afeksi mendalam seolah anabul mengerti perasaan pemiliknya. Hewan peliharaan juga dikenal sebagai "teman curhat" yang tidak menghakimi sehingga efektif sebagai mekanisme coping stress.

Kehadiran anabul kini bukan sekadar piaraan, tetapi telah menjadi bagian dari keluarga yang diperhatikan kesejahteraannya dengan serius. Tapi lebih dari itu, ketika pelekatan sudah terbentuk, mental support bukan hanya terbangun untuk sang pemilik saja, melainkan juga untuk si hewan peliharaan.

"Sebab, rasa kasih sayang dan diperlakukan selayaknya anggota keluarga oleh pemilik, maka akan memberikan mental support juga untuk hewan peliharaan tersebut," tuturnya.

2. Pahami lifestyle diri sebelum memutuskan pelihara anabul

Ilustrasi anabul (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Memelihara hewan peliharaan dapat memberikan kebahagiaan dan ketenangan sekaligus menjadi pengalaman yang penuh makna. Anabul mampu memberi dukungan emosional yang membuat pemilik merasa didampingi. Namun keputusan untuk mengadopsi harus mempertimbangkan komitmen jangka panjang karena menjaga anabul memerlukan tanggung jawab yang tidak ringan. Apalagi, fenomena yang terjadi selepas COVID-19 adalah, banyak hewan yang sebelumnya dipelihara, malah diserahkan kepada shelter karena ketidak sanggupan memelihara jangka panjang.

"Kebanyakan karena jarang di rumah karena harus bekerja atau bepergian, Sebagian karena factor ekonomi. Jadi, sebelum memelihara hewan, perlu pertimbangkan hingga hal-hal kecil," ungkapnya.

Sebab, erat kaitannya gaya hidup atau lifestyle calon pemilik dengan hewan peliharannya. Contohnya, bilamana dirasa memiliki aktifitas tinggi, jarang di rumah, memiliki hunian di apartemen, carilah anabul dengan jenis yang tidak rewel atau kesepian saat ditinggal.

Kalau dirasa hanya sebagai ibu rumah tangga, ada anak remaja, tidak keberatan selalu ditempel oleh anabul, bisa pelihara jenis anjing yang kecil-kecil. Seperti Pomeranian, Chihuahua, Toy Poodle, dan banyak lagi.

"Kalau memang tinggal di apartemen kecil, tapi mau pelihara seperti jenis Pitbull bisa saja, tapi harus menyediakan waktu satu jam di pagi dan satu jam lagi di malam, untuk membawa anabul kita jalan-jalan di luar. Saran saya, research dulu, disesuaikan dengan masing-masing lifestyle," sambung Lingga.

3. Lebih baik rawat kesehatan anabul daripada mengobati

Scientia Square Park (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Lalu hal lain yang harus diperhatikan adalah kesehatannya. Sama halnya dengan manusia, memelihara kesehatan anabul perlu dilakukan, daripada setelah sakit baru diobati.

Kini kemudahan akses layanan kesehatan hewan dapat diperoleh dengan adanya klinik hewan yang tersebar bahkan di kawasan hunian. Contohnya klinik hewan yang tersedia di area Paws Dog's Dream Park Summarecon Mall Kelapa Gading dan Summarecon Mall Serpong memudahkan pemilik melakukan kontrol rutin.

"Kalau dari kecil itu kan biasakan vaksin, setelah vaksin minimal setahun sekali kontrol, jika usia anabul kita sudah tua, diatas 5 tahun masa peliharanya, maka rutinkan 2 kali setahun untuk kontrol ke dokter hewan," ujar Lingga.

Juga dari pemberian makananya, perhatikan juga nilai gizinya. Sehingga kebersamaan dengan anabul akan lebih lama.

"Makanan yang dikonsumsi juga sangat memengaruhi kesehatan dan pertumbuhan anabul," tuturnya.

4. Hunian ramah anabul tingkatkan kualitas hidup pemilik dan hewan

Scientia Square Park (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Lingkungan tempat tinggal yang ramah anabul memberikan kontribusi besar bagi kualitas hidup pemilik maupun hewan peliharaannya. Hunian yang mendukung keberadaan hewan peliharaan akan menciptakan kondisi saling menguntungkan.

Dari sisi sosial, mendapat dukungan dari tetangga, sementara dari sisi fasilitas, yang menyediakan kebutuhan hewan peliharaan. Seperti area terbuka, taman kota, jogging track yang ramah hewan peliharaan, hingga terjangkaunya akses klinik hewan untuk sewaktu-waktu control ataupun keadaan darurat.

"Kalau di sekitar sini (Summarecon), sudah aman ya. Baik dari sisi fasilitas yang menunjang psikologi anabul, ataupun kliniknya," ujarnya.

Terlebih, di area Summarecon Mall Serpong tersedia bukan hanya klinik Spring Vet, tapi juga ada Paws Dog Dream Park Serpong. Terdapat area taman bermain hingga kolam renang berteknologi canggih, grooming, dan layanan daycare khusus untuk hewan peliharaan.

Selain itu, di kawasan hunian Summarecon Serpong juga hadir SQP Park, alternatif luar ruang berupa taman hijau luas sebesar 2,5 hektare yang memfasilitasi aktivitas dengan anabul serta memungkinkan interaksi dengan berbagai hewan lain.

"Taman ramah hewan bisa menggabungkan konsep rekreasi keluarga sekaligus edukasi bagi pemilik agar lebih mengenal hewan-hewan unik dan kebutuhan perawatannya," ungkapnya.

Berpijak pada komitmen selama 50 tahun berkarya, Summaecon selalu mengembang kawasan dengan terus berinovasi untuk membangun ekosistem yang seimbang antara manusia dan lingkungan, termasuk hewan peliharaan. Inovasi fasilitas publik ramah anabul memperkuat peranannya sebagai mitra dalam menjalani gaya hidup sehat dan bahagia bersama anak berbulu.

Melalui penyediaan ruang terbuka, layanan kesehatan, dan taman rekreasi khusus hewan peliharaan, diharapkan dapat tercipta ikatan yang harmonis dan berkelanjutan bagi komunitas yang tumbuh bersama.

Selama lebih dari 50 tahun, Summarecon terus berkembang dengan berbagai inovasi seru. Nggak cuma fokus ke kenyamanan penghuninya aja, tapi juga peduli sama lingkungan dan anabul kesayangan. Lewat fasilitas-fasilitas publik seperti penyediaan ruang terbuka yang ramah hewan, layanan kesehatan, dan taman rekreasi khusus hewan peliharaan, Summarecon ingin menjadi bagian dari gaya hidup sehat dan happy—tempat di mana manusia dan hewan peliharaan bisa tercipta ikatan harminonis, hidup nyaman, disayang, dan tumbuh bersama.

"Memelihara anabul harus disertai dengan rasa ingin merawat dan menyayangi, termasuk untuk menyediakan tempat yang aman dan mendukung," pungkasnya.

Editorial Team