Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perempuan sedang overthinking (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Kehidupan di masa depan memang sulit untuk ditebak. Kita tidak akan mengetahui halang rintangan yang akan terjadi di masa yang akan datang. Akankah sukses, memiliki banyak harta, mendapat pekerjaan impian, dan menjalani kehidupan dengan tenang dan damai. Alhasil, banyak dari kita yang terus memikirkan kehidupan di masa depan tersebut yang masih dalam bayangan abu-abu itu.

Menurut sebuah jurnal Mengelola Overthinking untuk Meraih Kebermaknaan Hidup (2020), menjelaskan pikiran berlebih atau overthinking ini adalah sebuah gangguan psikologis yang dapat membuat kecemassan berlebih atau anxiety. Biasanya, orang tersebut terus memikirkan masalah yang dia hadapi tanpa mencari sebuah solusi.

Jika terus dibiarkan dan terus memendam emosi dikhawatirkan akan berdampak pada kesehatan mental bagi penderitanya. Terdapat delapan cara agar terbebas dari pikiran berlebih ini yang dapat kamu lakukan dengan mudah, sebagai berikut:

1. Sadar akan sebuah masalah

ilustrasi menyadari sebuah masalah (pexels.com/Andrew Neel)

Menyadari sebuah masalah akan sangat mudah untuk terbebas dari pikiran berlebih. Jika tidak menyadari yang ada pada diri pribadi, hanya akan memancing pikiran-pikiran negatif untuk  datang dengan mudahnya. Perlu mengetahui akar permasalahannya dan bagaimana sikap kita dalam meresponnya. Disinialah peran kesadaran yang menjadi cikal bakal penyelesaian pikiran berlebih atau overthinking.

Kesadaran ini dapat muncul dengan penalaran mendalam pada pokok permasalahannya. Sebuah buku yang bertajuk Fix Your Bad Habit karya Retno D.N, menjelasakan kesadaran dapat ditumbuhkan dengan naluri dan nurani. Dengan naluri yang kita punya dapat mengantarkan perasaan emosional dan nurani menuntun kita pada perasaan dari hati serta spiritual. Jika nalar, naluri, nurani dapat kita kelola dengan baik. Maka, dapat meningkatkan pula kesadaran tentang segala sesuatu.

2. Jangan menunggu sempurna

ilustrasi menungu waktu yang tepat ( pexels.com/Karolina Grabowska)

Segala sesuatu yang sempurna tidak datang secara secepat kilat, melainkan perlu adanya sebuah proses dan tidak perlu menunggunya. Masih banyak yang memiliki permikiran, akan bertindak jika waktu yang tepat atau akan dilakukan jika memiliki niat. Padahal, menunggu kesempurnaan cenderung tidaklah membuahkan hasil sama sekali justru memicu datangnya pkiran berlebih.

Sebab, kesempurnaan tidak datang dengan sendirinya dan harus dilakukan dengan mencobanya meskipun tidak mengetahui hasilnya kelak. Tidak apa, jika tidak sesuai dengann ekspetasi yang kita miliki. Tetapi, kita telah melakukan yang bisa lakukan sekarang tanpa harus melakukannya nanti. Untuk itu buanglah jauh-jauh pikiran ini dan janganlah terlena oleh kesempurnaan.

3. Membuat suatu kesalahan adalah hal wajar

ilustrasi sedih (pexels.com/Liza Summer)

Selain hilangkan pikiran tetang kesempurnaan. Selanjutnya adalah tidak masalah jika kita membuat sebuah kesalahan. Banyak diantara kita yang masih takut untuk melangkah maju dan menciptakan hal yang lebih baik. Tetapi, ini dipicu oleh faktor lingkungan sekitar yang  menjadi penyebabnya. Takut mendapat sebuah dikritik, takut salah, takut dipandang buruk, dan pikiran-pikiran negatif lainnya yang memicu pikiran berlebih ini mengelilingi isi pikiran kita.

Padahal, tidak apa jika membuat sebuah kesalahan. Itu merupakan hal yang sangat wajar dan banyak pula orang lain yang juga melakaukan kesalahan. Karena, dari kesalahan itulah kita dapat belajar berbagai banyak hal. Juga, mengajarkan untuk lebih hati-hati dalam mengambil sebuah tindakan, pemikiran, dan sikap. Dengan mengambil langkah hati-hati ini dapat membuat kita jauh lebih teliti dan bijak dalam mengambil sebuah risiko kedepannya.

4. Alihkan pada kegiatan positif

ilustrasi bersepeda (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Overthinking atau pikiran berlebih dapat berpengaruh pada produktivitas kehidupan kita. Karena, ketika kita sedang stres akibat banyaknya pikiran berlebih membuat kita malas untuk melakukan seseuatu dan sedih berlarut-larut. Tidak hanya itu, kegiatan yang bersifat negatif seperti mengkonsumsi minuman berakohol dan obat terlarang pun cenderung akan dilakukan saat pikiran berlebih ini menyerang. 

Alih-alih pikiran negatif hilang, malah memperburuk keadaaan dengan kecanduan minuman alkohol dan obat terlarang. Untuk itu, alihkan pikiran negatif tersebut dengan kegiatan positif dan lebih produktif. Misal, berolahraga, meditasi, menggambar, bermain musik, bersepeda, dan segala sesuatu yang memberi dampak positif bagi tubuh maupun pikiran. Dengan melakukan kegiatan positif ini juga dapat membuat kita untuk tidak terus termakan oleh pikiran negatif.

5. Ambil segala sesuatu dari berbagai perspektif

ilustrasi memiliki prasangka buruk (pexels.com/Andres Ayrton)

Memiliki prasangka yang buruk mengenai masa depan akan mudah terciptanya pikiran berlebih itu sendiri. Ini karena, prasangka buruk lebih cepat untuk muncul ketimbang prasangka baik pada pikiran pribadi. Parahnya lagi, jika prasangka buruk tersebut akan menggunung dan menumpuk sehingga sulit untuk dikendalikan dapat menyebabkan stres berat. 

Untuk itu, janganlah mengambil kesimpulan dari satu perspektif saja. Tetapi, dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Coba cari tahu penyebabnya dan langkah yang tepat untuk dapat dilakukan demi menangani pikiran berlebih ini. Apakah masalah tersebut dapat diselesaikan secara personal atau butuh bantuan dari ahli.

6. Menganalisis pikiran

ilustrasi menulis journaling (pexels.com/Judit Peter)

Kemudian adalah analisis pikiran. Ini merupakan cara yang cukup ampuh jika pikiran berlebih sedang menyerang. Menganalisis pikiran disini berupa kegiatan journaling, yaitu dengan menuliskan semua permasalahan yang ada pada pikiran, kemudian di tuangkan ke sebuah buku harian. Tulislah semua penyebab rasa kekhawatiran, kecemasan yang dialami, dan dampak yang terjadi saat pikiran berlebih ini muncul.

Dengan journaling ini dapat membantu kamu mencari akar penyebab dari pikiran berlebih yang sedang dialami. Cara lakukan journaling ini sangatlah mudah. Pertama, ataurlah waktu selama lima sampai sepuluh menit untuk berpikir secara mendalam, kemudian tulislah semua pikiran yang sedang dirasakan ke dalam buku, dan refleksikan dengan baik-baik tulisan yang telah dibuat dengan seksama. Ketika sudah menganalisis dengan baik maka segeralah cari solusi yan terbaik dan bijak untuk menyelasaikannya.

7. Ambil sisi positifnya

ilustrasi kesedihan berlarut-larut (pexels.com/Liza Summer)

Mengambil sisi positif dari semua kegagalan merupakan hal yang harus dilakukan untuk mencegah pikiran berlebih muncul. Ketika gagal, kita merasa usaha yang dilakukan sia-sia dan percuma. Akibatnya, cenderung untuk menyalahkan diri pribadi terhadap hasil tersebut. Padahal, setiap masalah dan kegagalan pasti ada hikmah yang dapat diambil.

Cobalah untuk menerima setiap hal positif dalam kegagalan yang sedang dialami. Meskipun gagal, tidak perlu untuk menghakimi diri sendiri secara berlarut-larut dan terlalu memikirkannya. Berusahalah bangkit dari kegagalan dan terus bersemangat untuk menjalani kehidupan. Jangan sampai pikiran berlebihan ini menguasai alam bawah sadar dan mengganggu keseharian dengan sebuah penyesalan.

8. Jangan lupa bersyukur

ilustrasi bahagia (unsplash.com/Adam Winger)

Mensyukuri sumua hasil yang diberikan akan memudahkan kita terbebas dari pikiran berlebih. Sebab, dengan bersyukur kita dapat menghargai setiap proses yang telah ditempuh tanpa harus mempedulikan besar atau kecilnya hasil usaha kita. Memang terkadang sulit sekali untuk bersyukur atas nikmat yang diberikan karena terhalangnya beban pikiran berlebih.

Pikiran negatif akan mudah menghalangi kita untuk berpikir secara jernih. Untuk itu, mulailah menghargai setiap proses pencapaian dengan selalu bersyukur. Cobalah mantapkan pikiran dengan pikiran positif dan nikmati setiap proses meskinpun sulit untuk dilakukan.

Pikiran berlebih akan menjadi kebiasaan buruk jika tidak cepat ditangani. Jika kita terus memelihara pikiran berlebih ini di dalam otak kita. Maka akan sangat berpengaruh bagi kesehatan mental dan menghambat produktivitas keseharian kita. Untuk itu, atasi segera masalah ini seperti delapan cara mudah diatas. Dengan begitu, kita akan mudah menjalani hidup tanpa harus terbayang-bayang hal negatif di masa depan.

Reference:

Reno D. N. 2020. Fix Your Bad Habit: Teknik Paling Serius Mengubah Kebiasaan Buruk. Yogyakarta: Psikologi Corner. ISBN: 978-623-244-249-8.

Sofia, L. Ramadhani, A. Putri, E. T. Nor, A. 2020. Mengelola Overthinking untuk Meraih Kebermaknaan Hidup. Universitas Mulawarman. Jurnal Plakat. Volume 2 No.2. ISSN: 2714-5239 (Online); ISSN: 2686-0686 (Print).

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team