ilustrasi masalah tulang belakang (freepik.com/freepik)
Lalu, bila anak terkena atau ada bakat skoliosis, bisa dikenali sejak awal. Phedy menjelaskan, ciri-ciri pertama bila seseorang terkena skoliosis adalah tubuh yang tidak seimbang.
“Enggak seimbang antara kiri dan kanan, tidak simetris. Jadi kalau kita lihat bahunya nih, kiri dan kanan tidak sama tinggi, lipatan kulit biasanya kalau gemuk, kiri dan kanan tidak sama tinggi, atau ketika dia berdiri dengan tangan menjuntai ke bawah, jarak antara tubuh dan siku tidak sama, ada yang lebih jauh dan lebih dekat,” tuturnya.
Atau yang lebih mudah, ketika diminta pasien skoliosis untuk membungkuk, tonjolan punggung belakang tidak akan sama tinggi. Biasanya, ketika anak sudah menemukan sendiri bila keadaan tubuhnya sudah tidak baik dan bagus, anak akan merasa malu dan tertutup kepada orangtua apalagi lingkungan sekitarnya. Makanya mereka akan mengenakan pakaian atau atasan yang akan menutupi kekurangannya tersebut.
“Jadi ada pasien saya yang orangtuanya cerita, awalnya anaknya ini senang mengenakan baju ala-ala Korea, double layer begitu. Padahal itu cara dia untuk menutupi kekurangan tulangnya, dibiarkan karena malu, jadi tidak diobati,” ungkapnya.