Cerita rakyat Banten: Gunung Pinang (Youtube/Dongeng Kita)
Cerita rakyat Gunung Pinang yang memiliki cerita yang mirip dengan cerita Malin Kundang. Cerita yang bermula di pesisir pantai di Banten, yang mana ada seorang anak bernama Dampu Awang yang tinggal dengan ibunya dalam kondisi yang sangat miskin.
Pada satu waktu, Dampu Awang mendapatkan kesempatan untuk ikut berlayar dengan saudagar kaya. Saat meminta izin pada sang ibu, justru ibunya menolak dengan keras karena takut jika anaknya akan melupakannya nanti.
Namun, Dampu Awang tetap meyakinkan sang ibu jika hal itu tidak akan terjadi. Dan dia pun akhirnya diizinkan berlayar.
Selama menjalani masa pelayaran, Dampu Awang menunjukkan sikap yang pekerja keras sampai membuat si saudagar kaya menikahkan Dampu Awang dengan putrinya. Dan tidak lama setelah menikah, mereka mendatangi pesisir pantai yang dekat dengan tempat tinggal Dampu Awang.
Lalu sang ibu melihat anaknya yang sangat gagah dan menyapanya. Ternyata, Dampu Awang justru berpura-pura tidak mengenal ibunya dan berkata jika ibunya sudah mati.
Sang ibu akhirnya menjadi murka dan memohon kepada Tuhan untuk menghukum Dampu Awang. Seketika petir menyambar dan bumi bergoncang.
Dan Kapal Dampu Awang tiba-tiba terangkat ke udara dan tertelungkup membentuk seperti gunung. Dan, Dampu Awang dan istrinya ikut menjadi korban yang tidak selamat dari kapal tersebut.
Dan, akhirnya kisah ini menjadi cikal bakal timbulnya Gunung Pinang yang dikenal rakyat Banten sampai saat ini.