Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

5 Alasan Utama Hidup Gak Bisa Bahagia Meski Berkecukupan Harta

Ilustrasi gak bisa bahagia (pexels.com/Valeria Ushakova)
Ilustrasi gak bisa bahagia (pexels.com/Valeria Ushakova)
Intinya sih...
  • Kehidupan berkecukupan materi tak selalu membawa kebahagiaan hakiki.
  • Perbandingan dengan orang lain dan kurangnya tujuan hidup menjadi penyebabnya.
  • Kualitas hubungan, tekanan sosial, dan ketidakmampuan mengambil risiko juga memengaruhi kebahagiaan.

Kehidupan yang serba berkecukupan harta, dianggap sebagian orang sebagai puncak kesuksesan. Semua kebutuhan materi yang bisa terpenuhi seharusnya bisa membuat orang merasa bahagia dan kepuasan.

Namun, faktanya gak semua orang yang hidup serba berkecukupan bisa merasakan kebahagiaan yang hakiki. Orang yang hidup dengan kondisi materi yang cukup, bisa saja  gak bisa merasakan kebahagiaan yang mendalam.

Lalu apa ya alasan nya? Mereka kelihatannya punya segalanya tapi tetap merasa kosong. Bahas yuk, beberapa alasan utama mengapa hidup serba berkecukupan gak selalu berbanding lurus dengan kebahagiaan hakiki.

1. Ketidakpuasan yang terus berlanjut

Ilustrasi hidup yang terasa kosong (pexels.com/Darya Sannikova)
Ilustrasi hidup yang terasa kosong (pexels.com/Darya Sannikova)

Meskipun punya banyak harta, banyak orang masih merasa gak puas dengan semua yang sudah didapatkan. Kesalahan yang sering dilakukan adalah suka membandingkan diri dengan orang lain karena merasa gak pernah cukup.

Saat kamu terlalu fokus dengan apa yang orang lain punya bisa membuat kamu selalu melihat apa yang dimiliki orang lain, sehingga rasa syukur perlahan bisa hilang sendiri. Kecenderungan ini membuat kamu terus merasa kurang, meskipun sebenarnya kamu sudah memiliki lebih dari cukup.

2. Kehilangan arti dan tujuan hidup

Ilustrasi hidup yang monoton (Pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
Ilustrasi hidup yang monoton (Pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Hidup yang berkecukupan kadang membuat kamu merasa gak punya tantangan atau memiliki tujuan yang berarti. Tanpa tujuan yang jelas, hidup kamu bisa terasa lebih monoton dan gak punya warna.

Ketika kamu gak bisa terhubung dengan sesuatu yang lebih besar dari dirimu sendiri mereka bisa saja merasa kehilangan arti. Hal ini bisa membuat kamu merasa kesepian dan membosankan, meskipun secara materi gak punya kekurangan.

3. Punya jenis hubungan yang dangkal

Ilustrasi punya hubungan yang kaku (pexels.com/Monstera Production)
Ilustrasi punya hubungan yang kaku (pexels.com/Monstera Production)

Sekarang segala sesuatu pasti selalu dihubungkan dengan materi yang akhirnya bisa mempengaruhi hubungan antara satu sama lain. Kamu mungkin punya banyak teman atau tekan bisnis, tetapi hubungan ini bisa jadi bersifat di permukaan saja. 

Gak mampu untuk membangun hubungan yang lebih dalam dan tulus bisa membuat kamu merasa kesepian, bahkan di tengah keramaian. Kualitas hubungan yang kamu punya lebih penting daripada jumlah teman yang kamu punya dan hubungan yang dangkal tidak akan pernah bisa memberikan kebahagiaan yang sebenarnya.

4. Tekanan sosial yang bisa membuat cemas

Ilustrasi punya tekanan sosial (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi punya tekanan sosial (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Hidup dalam yang berkecukupan juga bisa membawa tekanan sosial yang lebih tinggi. Punya ekspektasi yang selalu ingin mempertahankan gaya hidup, bisa tampil sempurna dan memenuhi standar yang ditetapkan oleh lingkungan justru bisa menciptakan kecemasan.

Saat orang terjebak dalam situasi yang selalu ingin memenuhi harapan orang lain mereka bisa kehilangan diri sendiri. Hal ini juga bisa menjauhkan diri kamu dari kebahagiaan yang sesungguhnya. 

5. Pengalaman yang masih kurang

Ilustrasi orang yang gak bisa bahagia (pexels.com/MART PRODUCTION)
Ilustrasi orang yang gak bisa bahagia (pexels.com/MART PRODUCTION)

Terbiasa hidup dengan kenyamanan bisa membuat kamu enggan untuk mengambil risiko atau menjelajahi hal baru. Mempunyai berbagai petualangan baik dalam bentuk proses perjalanan maupun pengalaman hidup sebenarnya bisa memberikan rasa bahagia yang sebenarnya.

Namun, saat kamu hanya fokus dengan materi bisa melewatkan kesempatan untuk tumbuh dan belajar dari pengalaman baru. Pengalaman ini biasanya akan menciptakan kenangan yang berharga dan memberi arti yang mendalam tentang kehidupan.

Jadi, hidup serba berkecukupan gak bisa menjamin kebahagiaan seseorang. Sehingga, kamu gak boleh hanya fokus dengan kekayaan materi, tetapi harus bisa melihat kualitas hidup yang kamu punya. Kadang, kebahagiaan sejati justru ditemukan dalam hal yang sederhana.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editorial Team