Tahukan kamu tentang teori atribusi? Teori atribusi pertama kali ditemukan oleh Heider pada tahun 1958. Konsep Teori atribusi pada dasarnya merupakan cara kita mengasumsikan atau menafsirkan mengapa seseorang melakukan suatu perilaku.
Teori ini terdiri dari atribusi internal dan eksternal. Atribusi internal mengartikan bahwa perilaku yang timbul dipengaruhi oleh ciri kepribadian dan kesadaran dari orang tersebut, sedangkan atribusi eksternal, menganggap perilaku yang dilakukan dipengaruhi dari luar atau seseorang terpaksa melakukan perilaku tersebut karena situasi.
Nah, dalam hubungan romantis, teori atribusi juga punya peranan penting. kesalahan atribusi dalam hubungan kerap kali menjadikan hubungan renggang, lho. Misalnya, menganggap kelupaan pasangan sebagai kelalaian situasional, dapat menumbuhkan pemahaman dan empati, hal ini disebut atribusi positif. Sebaliknya, atribusi negatif, seperti menganggap kelupaan sebagai sifat tak peduli, hal itu akan menyebabkan perselisihan. Oleh karena itu, kesalahan atribusi dapat menyebabkan konflik dan persepsi yang menyimpang terhadap karakter pasangan.
Karena itu, kamu perlu tahu nih, strategi untuk menentukan atribusi yang tepat agar kamu punya hubungan yang sehat dan untuk meningkatkan pengertian satu sama lain. Simak ulasannya di bawah ini!