Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pasien TBC (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Ilustrasi pasien TBC (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Intinya sih...

  • Target Dinkes Tangsel adalah 10 persen RW di Kota Tangsel untuk menjalankan program RW Bebas TBC pada tahun 2025, dan 100 persen RW pada tahun 2030.

  • Kepala Dinkes Tangsel berharap masyarakat berkomitmen untuk mengeliminasi kasus TBC dan menghapuskan stigma terhadap para penderita TBC.

  • Daftar RW Bebas TBC di Tangsel sudah mencakup 12 lokasi yang tersebar di beberapa kecamatan, seperti Ciputat Timur, Pondok Aren, Pamulang, dan Setu.

Tangerang Selatan, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat, pada Januari hingga Juni 2025, tercatat ada 2.639 orang yang sedang menjalani pengobatan TBC. Kepala Dinkes Kota Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar menegaskan, semua penderita TBC bisa disembuhkan.

"Kami mengupayakan, jangan ada penderita TBC baru dan yang ada jangan putus obat, karena akan terjadi resisten obat dan itu lebih lama lagi pengobatannya," kata dia pada Selasa (1/7/2025).

Dalam upaya eliminasi tersebut, lanjut Alin, pihaknya membentuk RW Bebas TBC. Program ini merupakan upaya mengeliminasi kasus penyakit TBC dengan melibatkan masyarakat secara langsung.

Allin mengatakan, pembentukan RW Bebas TBC ini sebagai langkah Pemerintah Kota Tangsel mencapai Indonesia bebas TBC pada 2030 mendatang.

"TBC ini masih jadi penyakit menular yang harus kita perangi bersama, di 2030 Indonesia harus eliminasi TBC. Di Tangsel kita melakukan kegiatan berbasis kewilayahan dengan membuat RW Bebas TBC," kata Allin, Selasa (1/7/2025).

1. Dinkes Tangsel target 10 persen RW di Tangsel jalankan program RW Bebas TBC

Ilustrasi gejala TBC (unsplash.com/Matteo Fusco)

Allin menerangkan, pada tahun 2025 ini pihaknya menargetkan 10 persen RW Bebas TBC RW dari total RW di 54 kelurahan yang ada di Kota Tangsel. "Kemudian, di 2030, 100 persen RW sudah deklrasikan bebas TBC," terang Allin.

Allin menuturkan, nantinya pihak wilayah di RW yang ditunjuk kelurahan sebagai RW Bebas TBC bertanggungjawab untuk mengedukasi masyarakat sekitar sehingga jadi garda depan deteksi dini orang yang alami gejala TBC.

"Seluruh stakeholder di kewilayahan harus memiliki kepedulian yang sama, cepat tanggap dalam mengawal pengobatan dan menangani TBC," kata dia.

Dia juga berharap, jika ada orang yang alami gejala dia akan sadar langsung memeriksakan diri. Jika penderita belum memiliki kesadaran sendiri, dia berharap, tetangga sekitar penderita bisa mengajaknya ngobrol dan membujuk agar dia mau berobat.

2. Alin harap masyarakat Tangsel berkomitmen untuk berpartisipasi

Ilustrasi pasien TBC (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Allin berharap, masyarakat Tangsel berkomitmen untuk sama-sama mengeliminasi kasus TBC dan menghapuskan stigma kepada para penderita TBC.

"Saat ini yang kami perangi adalah masih terjadi stigma, bahwa TBC itu jangan dekat-dekat karena menular padahal harusnya didukung," harapnya.

Diketahui, saat ini sudah ada 12 RW Bebas TBC yang dibentuk, tersebar di Kecamatan Ciputat Timur, Pondok Aren, Pamulang dan Setu.

3. Berikut Daftar RW Bebas TBC di Tangsel

Ilustrasi TBC (www.myupchar.com via Wikimedia.org)

Kecamatan Ciputat Timur
- RW 08 Kelurahan Rempoa
- RW 09 Kelurahan Rempoa

Kecamatan Pondon Aren
- RW 07 Kelurahan Parigi
- RW 02 Kelurahan Parigi
- RW 05 Kelurahan Parigi
- RW 001 Kelurahan Jurangmangu Timur
- RW 03 Kelurahan Jurangmangu Timur
- RW 04 Kelurahan Jurangmangu Barat
- RW 013 Kelurahan Jurangmangu Barat

Kecamatan Pamulang
- RW 20 Kelurahan Pamulang Timur

Kecamatan Setu
- RW 01 Kelurahan Babakan

Editorial Team