Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi petugas uji swab. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Ilustrasi petugas uji swab. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Serang, IDN Times - Sebanyak 23 tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Cilegon, terkonfirmasi positif corona atau COVID-19. Layanan Instalasi Gawat Darurat (IG) rumah sakit pun ditutup sementara.

Pelayanan IGD akan ditutup selama 2 x 24, atau terhitung sejak Sabtu 13 Juni 2020 hingga Senin, 15 Juni 2020 pukul 15.00 WIB mendatang.

1. Diduga tertular pasien COVID-19

Ilustrasi swab test. ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD Cilegon, Meisuri mengatakan, tenaga medis itu diduga tertular setelah menangani pasien COVID-19. Pasien itu menurutnya tak jujur saat berkunjung berobat. Penutupan sementara ruang IGD kata Meisuri sebagai upaya strerilisasi ruangan, dan mencegah virus corona menyebar ke pasein lain di rumah sakit.

"Penutupan sementara ini dimulai sejak 13 Juni 2020 hingga Senin 15 Juni 2020," kata Mei saat dikonfirmasi, Minggu (14/6).

2. Rumah sakit akan disemprot cairan disinfektan

Petugas melakukan disinfektan di halte MRT Jakarta. (Humas LRT Jakarta)

Meisuri mengatakan, pihaknya akan melakukan strerialisasi ruangan IGD dengan penyemprotan menggunakan cairan disenfektan. RSUD bekerja sama PMI Kota Cilegon dan BPBD setempat.

"Langkah penutupan harus dilakukan karena ruang IGD akan disemprot. Selain karena daerah yang terpapar ini adalah internal di rumah sakit kami,” lanjutnya.

3. RSUD Cilegon punya 900 karyawan

Unsplash/Dimitri Karastelev

Menurut Meisuri, RSUD Cilgon memiliki pegawai mencapai 900 orang. Mereka terdiri dari 55 orang dokter spesialis, dokter umum, dan dokter gigi. Sedangkan jumlah perawat mencapai 230 orang, sisanya merupakan pegawai administrasi.

"Kita meminta kepada warga di Kota Cilegon untuk mendoakan para tim medis," katanya.

Editorial Team