Ilustrasi bom. (IDN Times/Mardya Shakti)
Rusdi menerangkan, jaringan JAD ini terafiliasi dengan jaringan Islamic State In Iraq and Al Asham atau ISIS. Sehingga, kedua kelompok di dua provinsi berbeda ini memiliki keahlian yang hampir sama dalam melakukan serangan atau aksi terorisme di Indonesia.
Seperti JAD asal Gorontalo, mereka memiliki keahlian dan mempelajari bela diri, memanah, melempar pisau, menembak dengan senapan angin, serta merakit bom. Lalu JAD asal Makassar, mereka selalu mempersiapkan diri sebagai calon pengantin atau orang yang siap membawa bom bunuh diri.
"Mereka juga sudah merencanakan berbagai rencana pemboman di Mako Polri, rumah dinas anggota Polri, rumah dinas pejabat di Gorontalo, serta merencanakan perampokan di toko-toko di daerah sana," tutur Rusdi.
Kini, ke-26 tersangka terorisme tersebut langsung dibawa ke Rutan teroris di Cikeas, Bogor Jawa Barat.