Pencarian terhadap 3 jemaah haji Indonesia yang masih hilang di Arab Saudi terus dilakukan
Ketiganya diduga mengalami demensia dan tidak diketahui keberadaannya setelah meninggalkan hotel
Identitas 3 jemaah haji yang masih hilang: Nurimah (80), Sukardi (67), Hasbulah (73)
Tangerang, IDN Times - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan, pihaknya masih mencari 3 jemaah haji Indonesia yang masih hilang di Arab Saudi. Diketahui, ketiga jemaah haji tersebut tidak diketahui keberadaannya saat menunggu puncak haji.
"Kami masih mencari sampai dengan saat ini, bekerja sama dengan otoritas Arab Saudi," kata Nasaruddin saat Rakernas Evaluasi Haji di Tangerang, Senin (29/7/2025) malam.
Nasaruddin mengungkapkan, pencarian juga dilakukan hingga ke kamar mayat sebagai bagian dari upaya menemukan ketiga jemaah haji tersebut. Namun, hingga kini belum ditemukan titik terang kondisi ketiga jemaah yang keseluruhannya adalah lansia.
"Sempat kemarin kami temukan ada jenazah yang tidak dikenal, lalu kami datangi dan kami coba cocokan dengan DNA keluarganya, namun ternyata belum cocok," ungkapnya.
Nasaruddin mengungkapkan, ketiganya diduga mengalami demensia sehingga linglung dan bingung. Pasalnya, berdasarkan rekaman CCTV di sekitar hotel yang mereka tinggali, ketiganya terekam meninggalkan hotel sendirian tanpa kembali lagi.
"Jadi memang mereka juga tidak tahu sedang dimana, bahkan nama mereka saja tidak tahu, jadi hampir setiap tahun ada yang seperti ini (hilang)," jelasnya.
Nurimah (80), jemaah kelompok terbang 19 Embarkasi Palembang (PLM 19). Nurimah dilaporkan pergi dari hotel 614 dan tak kembali lagi sejak 28 Mei atau dua hari setelah tiba di Makkah
Sukardi (67), jemaah kelompok terbang 79 Embarkasi Surabaya (SUB 79). Sukardi dilaporkan pergi dari hotel 813 dan tak kembali lagi sejak 29 Mei atau dua hari setelah tiba di Makkah
Hasbulah (73), jemaah kelompok terbang 7 Embarkasi Banjarmasin (BDJ 07). Hasbullah dilaporkan meninggalkan hotel 709 pada Selasa (17/6/2025) dini hari.
Selain 3 jemaah haji masih hilang, 25 jemaah haji juga masih menjalani perawatan intensif di Arab Saudi lantaran sakit. Bahkan, terdapat 1 pasien yang terbaring hidup namun hanya dibantu dengan alat bantu.
"Masih ada di madinah 1 orang, hidup dengan mesin, tapi selama masih ada denyut jantung walaupun dengan alat, meski asuransinya jalan terus, tapi bagi kami tidak apa-apa karena nyawa 1 orang tidak bisa diukur dengan uang," ungkapnya.