Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sejumlah orang bekerja di salah satu dapur MBG di Kabupaten Lebak (ANTARA/Mansyur)
Sejumlah orang bekerja di salah satu dapur MBG di Kabupaten Lebak (ANTARA/Mansyur)

Intinya sih...

  • Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Lebak menyerap 4.815 tenaga kerja dari keluarga miskin sesuai rekomendasi pemerintah.

  • Rata-rata ada 45 pekerja di setiap dapur MBG, yang membantu percepatan penanganan kemiskinan dan memberdayakan masyarakat setempat.

  • Pekerja program MBG diakui dapat membantu ekonomi keluarga dan merasa bersyukur atas kesempatan bekerja pada program tersebut.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lebak, IDN Times - Koordinator Wilayah Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Lebak, Asep Royani mengklaim, 4.815 tenaga kerja terserap dalam program Makan Bergizi Gratis di wilayah tersebut. Dia pun menyimpulkan, program MBG mendukung percepatan penanganan pengangguran dan kemiskinan.

"Semua pekerja MBG itu dari keluarga miskin dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sesuai rekomendasi pemerintah," kata Asep, seperti dikutip dari ANTARA, Kamis (9/10/2025).

1. Di setiap dapur MBG, rata-rata ada 45 pekerja

Ilustrasi food tray untuk Makan Bergizi Gratis ( ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Asep menambahkan, program MBG memberdayakan masyarakat setempat karena mereka bisa memperoleh pekerjaan sehingga sekaligus mempercepat penanganan kemiskinan. "Kami meyakini penghasilan gaji pekerja MBG itu sesuai aturan pemerintah daerah sehingga dipastikan mereka sejahtera," katanya.

Para pekerja program MBG tersebut bekerja di 107 dapur MBG dengan rata-rata 45 orang per dapur. Mereka bertugas menyiapkan menu makanan untuk penerima manfaat program MBG bagi pelajar, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita di daerah itu.

Tugas mereka para pekerja itu, antara lain pengelola produksi makanan, bagian cuci, bagian kebersihan, petugas pengamanan, dan pengemudi untuk mendistribusikan makanan ke sekolah-sekolah.

3. Kerja di dapur MBG, warga Lebak ini mengaku bisa membantu ekonomi keluarga

Sementara itu, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kelurahan Rangkasbitung Barat, Ayi Ahmad Nuramin menjelaskan, pihaknya menyerap 45 tenaga kerja lokal. Program MBG di wilayahnya sudah beroperasi sejak dua pekan lalu dan berjalan lancar.

"Kita semua yang bekerja di sini adalah warga setempat yang masuk DTSEN sesuai arahan pemerintah daerah," katanya.

Seorang pekerja SPPG Kelurahan Rangkasbitung Barat, Tati, mengaku bersyukur bisa bekerja pada program MBG sehingga bisa menghasilkan pendapatan ekonomi keluarga. "Kami sekarang bisa meringankan beban ekonomi keluarga setelah bekerja bagian memasak nasi pada SPPG program MBG itu," katanya.

Editorial Team