Jalan longsor di Lebak (Dok.IDN Times/BPBD Lebak)
Di sisi lain, BPBD Lebak juga mengoptimalkan posko kesiagaan dan kewaspadaan untuk menghadapi bencana alam, terlebih curah hujan hingga akhir Desember 2025 meningkat. Wilayah Kabupaten Lebak, imbuhnya, masuk kategori daerah rawan bencana alam, seperti banjir, longsor, banjir bandang, pergerakan tanah, angin puting beliung, pohon roboh hingga gelombang tinggi, karena topografi alamnya pegunungan, perbukitan, daerah aliran sungai dan pesisir pantai.
BPBD Lebak pun minta masyarakat khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana alam dapat meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi cuaca ekstrem tersebut. Pihaknya juga menyiagakan peralatan evakuasi untuk penanganan kebencanaan, seperti kendaraan roda empat dan roda dua juga perahu, pelampung, gergaji mesin, tambang, tenda dan lainnya.
Peralatan evakuasi pun dinilai masih kurang dan butuh penambahan untuk perahu, gergaji mesin, dan lainnya.
Selain itu juga gudang logistik di BPBD Lebak cukup minim, sehingga perlu dilakukan persiapan untuk menghadapi cuaca buruk tersebut. "Kami berharap persediaan logistik bisa terpenuhi , karena khawatir akhir tahun terjadi bencana alam," kata Sukanta.