Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kondisi Aceh Tamiang, Rabu (3/12/2025) usai dihantam banjir dan longsor (dok.warga untuk IDN Times)
Kondisi Aceh Tamiang, Rabu (3/12/2025) usai dihantam banjir dan longsor (dok.warga untuk IDN Times)

Intinya sih...

  • Jalan terputus akibat banjir bandang, evakuasi 4 warga masih menunggu kepastian BPBD Aceh Tamiang

  • Curah hujan di Lebak meningkat, BPBD mengoptimalkan posko kesiagaan dan kewaspadaan

  • Peralatan evakuasi masih kurang, BPBD Lebak minta masyarakat tingkatkan kewaspadaan dalam menghadapi cuaca ekstrem

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lebak, IDN Times - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Sukanta mengungkap, ada satu keluarga asal Rangkasbitung yang ikut terjebak bencana banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh pada 26 November lalu. Kondisi mereka, menurut Sukanta, selamat dan kini aman di posko pengungsian daerah itu.

"Semuanya satu keluarga, terdiri dari satu anak, dua orangtua dan satu sepupu, sehingga total jumlahnya empat orang," kata Sukanta, seperti dikutip dari ANTARA, Jumat (5/12/2025).

1. Jalan masih terputus akibat banjir bandang, evakuasi 4 warga itu masih menunggu kepastian BPBD Aceh Samiang

Kondisi Kabupaten Aceh Tamiang pascabanjir. (Dokumentasi warga untuk IDN Times)

Lebih lanjut Sukanta menjelaskan bahwa keempat warga Rangkasbitung itu sebelumnya berangkat ke Kabupaten Aceh Tamiang bertujuan bekerja, namun setelah tiba di lokasi yang dituju terjadi bencana melanda, (26/11/2025). Saat ini, keempat warga Lebak itu berada di pengungsian di Kabupaten Aceh Tamiang.

"Kami minta warga Lebak yang kini tinggal di posko pengungsian setelah ada izin dari BPBD setempat dinyatakan aman dipastikan akan dijemput," katanya menjelaskan.

BPBD Lebak, kata Sukanta, masih menunggu kepastian dari BPBD Kabupaten Aceh Tamiang untuk kepulangan warga Lebak, karena kondisi jalan masih terputus akibat banjir bandang itu. "Kami akan menjemputnya setelah kondisi jalan sudah berfungsi untuk dilintasi kendaraan," kata Sukanta.

2. Curah hujan di Lebak meningkat, BPBD pun mengoptimalkan posko kesiagaan

Jalan longsor di Lebak (Dok.IDN Times/BPBD Lebak)

Di sisi lain, BPBD Lebak juga mengoptimalkan posko kesiagaan dan kewaspadaan untuk menghadapi bencana alam, terlebih curah hujan hingga akhir Desember 2025 meningkat. Wilayah Kabupaten Lebak, imbuhnya, masuk kategori daerah rawan bencana alam, seperti banjir, longsor, banjir bandang, pergerakan tanah, angin puting beliung, pohon roboh hingga gelombang tinggi, karena topografi alamnya pegunungan, perbukitan, daerah aliran sungai dan pesisir pantai.

BPBD Lebak pun minta masyarakat khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana alam dapat meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi cuaca ekstrem tersebut. Pihaknya juga menyiagakan peralatan evakuasi untuk penanganan kebencanaan, seperti kendaraan roda empat dan roda dua juga perahu, pelampung, gergaji mesin, tambang, tenda dan lainnya.

Peralatan evakuasi pun dinilai masih kurang dan butuh penambahan untuk perahu, gergaji mesin, dan lainnya.

Selain itu juga gudang logistik di BPBD Lebak cukup minim, sehingga perlu dilakukan persiapan untuk menghadapi cuaca buruk tersebut. "Kami berharap persediaan logistik bisa terpenuhi , karena khawatir akhir tahun terjadi bencana alam," kata Sukanta.

Editorial Team