ilustrasi demensia (freepik.com/atlascompany)
Demensia masa kanak-kanak mengacu pada kerusakan otak progresif yang disebabkan oleh kelainan genetik tertentu yang langka. Dilansir Alzheimer's Disease International, terdapat lebih dari 70 kelainan genetik langka yang menyebabkan demensia pada anak-anak.
Penyebab utama demensia pada masa kanak-kanak adalah neuroal ceroid lipofuscinoses (NCL), yang merupakan sekelompok kelainan penyimpanan lisosom genetik, neurodegeneratif, yang diturunkan secara resesif autosomal, yang berarti kedua orangtua harus mewariskan gen yang bermutasi tersebut agar anak bisa tertular.
Dengan prevalensi global sebesar 7-8 per 100.000 kelahiran, NCL merupakan penyebab utama demensia pada anak di seluruh dunia, mengutip laman News Medical & Life Sciences. NCL ditandai dengan degenerasi saraf yang parah pada sistem saraf pusat (SSP) dan akumulasi bahan penyimpanan autofluoresen mirip lipofuscin di neuron, mikroglia, makroglia, namun juga jenis sel lainnya. Klasifikasi berbagai jenis NCL terutama bergantung pada gen yang terkena atau penyebab penyakit dan usia timbulnya penyakit. Hingga saat ini, telah diidentifikasi 14 gen yang diketahui menyebabkan NCL.
Selain NCL, penyakit penyimpanan lisosom lainnya--seperti penyakit Niemann-Pick tipe-C (NPC) dan mucopolysaccharidosis-- juga bertanggung jawab atas demensia pada masa kanak-kanak. NPC merupakan kelainan neurodegeneratif bawaan lainnya yang menyerang anak-anak di segala usia, mulai dari bayi hingga remaja. Mutasi genetik pada gen NPC1 dan NPC2 terutama bertanggung jawab untuk mengembangkan penyakit ini. Hal ini terjadi karena gangguan metabolisme kolesterol dan lipid dalam tubuh, sehingga menyebabkan penumpukan zat lemak di otak, hati, limpa, dan paru-paru.
Gejala utama NPC yaitu demensia, yang biasanya terlihat pada anak-anak yang bersekolah. Gejala NPC yang berkaitan dengan demensia terutama meliputi kurangnya wawasan, gangguan pembentukan memori jangka pendek, konsentrasi yang buruk, penilaian yang buruk, dan kesulitan belajar. Seluruh gejala ini secara kolektif menyebabkan cacat kognitif dan motorik yang parah serta kematian dini.
Sementara itu, mucoolysaccharidosis merupakan penyakit bawaan lainnya yang ditandai dengan gangguan molekul gula rantai panjang seperti mukopolisakarida. Hal ini mengakibatkan akumulasi gula yang tidak normal dalam sel, darah, dan jaringan ikat, yang menyebabkan gangguan fungsi motorik, penurunan kognetif progresif, dan kegagalan banyak organ. Namun meskipun kondisi ini merupakan salah satu penyebab utama demensia pada masa kanak-kanak, penelitian dasar dan studi klinis mengenai hubungan antara mucopolysaccharidosis dan demensia pada masa kanak-kanak masih kurang.
Selain itu, leukodistrofi yang merupakan sekelompok kelainan metabolisme bawaan yang memengaruhi otak, sumsum tulang belakang, dan saraf tepi, juga berhubungan dengan demensia pada masa kanak-kanak. Gangguan ini berhubungan dengan perkembangan abnormal atau kerusakan selubung mielin (penutup saraf) pada sistem saraf pusat, yang menyebabkan hilangnya kontrol motorik dan fungsi/perkembangan kognitif secara progresif, ataksia, kejang, dan kematian dini. Namun karena hilangnya fungsi kognitif terjadi secara bertahap pada leukodistrofi, maka demensia bukanlah gejala awal pada kasus ini.
Sumber: