Badak jawa (menlhk.go.id)
Seperti dibahas tadi, kokoleceran dan badak jawa hanya bisa ditemukan di Taman Nasional Ujung Kulon karena langka. Keduanya pun masuk daftar flora dan fauna yang terancam punah.
Saat ini, belum ada upaya signifikan untuk menjaga kelestarian kokoleceran, padahal populasinya sudah sangat minim. Sebagian masyarakat Banten pun bahkan menyebut kokoleceran sebagai tanaman misterius, karena saking sulitnya dijumpai. Tak heran, bila generasi kini pun tidak mengenal flora dengan nama latin Vatica bantamensis ini.
Sama seperti kokoleceran, badak jawa merupakan satwa yang ditetapkan sebagai maskot Banten tidak kalah langkanya.
Dikutip dari laman ppid.menlhk.go.id, data terbaru per Agustus 2021, jumlah badak jawa d Ujung Kulon mencapai 75 ekor. Ini tergolong pertambahan signifikan karena beberapa tahun sebelumnya, jumlah badak jawa di sana sempat di angka 50-an ekor.
Dalam daftar merah IUCN pun, fauna khas Banten ini menyandang status keterancaman tertinggi, Critically Endangered (kritis).