Nandar menjelaskan, awal mula kejadian itu ketika tersangka EG mengajak korban Acil dan rekannya Yani bertemu dengan tersangka IJ di bawah terminal Cangkring Pasar Rau. Setelah itu, Yani, Acil, Juli datang menemui IJ bersama tersangka lain untuk menyelesaikan masalah mereka yang sempat bersitegang sebelumnya dan saling ejek.
Tiba-tiba rekan korban Yani melihat tersangka WN langsung membacok korban Acil dan MP membacok korban Juli dengan golok di samping terminal Cangkring. Setelah itu korban Acil dan MP melawan dan melarikan diri ke arah jalan perempatan, namun di depan toko sembako korban Acil kembali dibacok oleh tersangka MP dibantu oleh tersangka HM dengan memukuli korban Acil.
Korban Acil tergeletak di jalan dan dibawa ke RSDP Serang. Peritiwa itu pun sempat viral di media sosial.
"Senjata diambil dari pedagang di pasar secara spontanitas dalam penganiayaan mengambil inisiatif dari pedagang di Rau," katanya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan disampaikan Nandar, bahwa motif penganiayaan tersebut karena tersngka IJ sakit hati sering diejek oleh korban Acil.
"Peristiwa ini berawal dari masalah remeh-temeh saling mengolok yang mana satu korban selisih dengan Jibul (IJ)," katanya.