IDN Times/Maya Aulia Aprilianti
Salah satu UMKM binaan BCA yang bisa ekspor adalah Wastraloka. Pelaku UMKM yang menjual berbagai perlengkapan rumah dan pernak pernik hadiah yang dilukis motif batik khas Indonesia itu, berhasil menembus pasar Tiongkok.
“Perlu proses panjang ya. Setelah mengikuti pembinaan secara teori, kemudian kami mengikuti pameran ekspor untuk bertemu dengan buyer, akhirnya mereka sepakat untuk membeli produk kami dan dipasarkan di Cina,” kata Eni Anjayani, pemilik Wastraloka.
Nilai transaksi awal untuk ekspor ke Tiongkok tersebut juga dikatakan besar untuk UMKM, yakni sebesar Rp 110 juta. Kemudian, pada pertengahan Maret 2024, Wastraloka pun akan mengekspor kembali produk-produknya ke Tiongkok.
Menurut Eni, untuk bisa berhasil menembus pasar internasional, dia harus meningkatkan kualitas produk, pelajari keminatan pasar di negara tujuan, dan hasilkan produk sesuai dengan budaya atau kebiasaan pasar di negara tujuan.
“Kalau di Cina misal ada kebudayaan Imlek, kami lahirkan produk bermotif Imlek, namun tetap ada ornamen Indonesia. Lalu, misal kami ingin juga ingin menembus pasar Timur Tengah, mereka di sana suka ngeteh, jadi kami akan ciptakan perlengkapan teh dengan ciri khas Indonesia,” tuturnya.