Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Khaerul Anwar

Serang, IDN Times - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Serang mencatat sekitar 81 ribu keluarga di wilayahnya berisiko memiliki anak stunting.

"Prevalensi cukup tinggi, kasusnya juga pasti cukup tinggi," kata Kepala DP3AKB Kota Serang Anthon Gunawan di peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Kota Serang, Selasa (23/8/2022).

1. Sekitar 24 dari 100 anak di Kota Serang menderita stunting

ilustrasi siswa sekolah menengah atas (IDN Times/Khaerul Anwar)

Anthon mengatakan, angka tingkat stunting Kota Serang adalah 24 persen. Artinya ada 24 dari 100 orang anak Kota Serang terkena stunting.

Sementara 81 ribu keluarga berisiko stunting. "Tingkat kasusnya hasil validasi Dinkes baru 400 balita (stunting), belum validasi semua. Angkanya akan terus naik," katanya.

2. Faktor penyebab tingginya angka stunting

Tren dan target penurunan stunting di Indonesia (IDN Times/M Shakti)

Dia menjelaskan, ada beberapa faktor penyebab tingginya angka stunting di daerah daerahnya, mulai dari masalah jamban, sanitasi dan empat faktor "terlalu".

"Yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat, dan terlalu banyak jumlah anak," kata dia. 

Terbanyak di (Kecamatan) Kasemen karena memang berkaitan faktor ekonomi sanitasi. Pasangan muda yang belum memenuhi usianya juga berisiko," katanya.

3. Langkah penanganan yang dilakukan pemerintah

ilustrasi siswa sekolah menengah atas (IDN Times/Khaerul Anwar)

DP3AKB Kota Serang tengah menyisir dan mendeteksi keluarga yang berisiko stunting sehingga segera bisa dilakukan beberapa langkah pencegahan.

"Kalau dia kurang asupan makanan kasih PMT (pemberian makanan tambahan).  Kalau lingkungan jelek, (Dinas) Perkim turun," katanya.

Di tempat yang sama Wali Kota Serang Syafrudin mengatakan, pihaknya telah mengalokasikan anggaran ke beberapa OPD untuk menekan penurunan angka stunting. Tak hanya itu, pihaknya juga akan mengalokasi sekitar Rp200 juta khusus untuk penanganan stunting bagi masing-masing kelurahan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team