Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-07-14 at 09.12.55 (1).jpeg
Ilustrasi Sekolah Rakyat (IDN Times/Linna Susanti)

Intinya sih...

  • Siswa mundur karena kesulitan beradaptasi

  • Adanya laporan siswa merokok di area sekolah

  • Siswa sebelumnya terbiasa hidup bebas, pemerintah siapkan anggaran stimulus untuk mendukung program Sekolah Rakyat

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tangerang Selatan, IDN Times – Anggota DPR RI menemukan sejumlah persoalan saat mendatangi Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) Negeri 33 Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Salah satunya, sejumlah peserta didik memilih mengundurkan diri.

“Bukan kabur lah, mengundurkan diri. Tadi 9 orang sementara,” kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Singgih Januratmoko, Rabu (17/9/2025).

1. Siswa yang mundur karena tak bisa beradaptasi

Simulasi Sekolah Rakyat (IDN/Times Dini Suciatiningrum)

Ia menjelaskan, jumlah peserta didik yang mendaftar di Sekolah Rakyat ini awalnya mencapai 150 orang. Namun, Singgih menyoroti kenapa masih ada yang memilih mundur di tengah jalan. Menurutnya, persoalan utama ada pada adaptasi siswa.

“Mereka di rumah mungkin biasanya sehari-hari tidak ada yang mengarahkan, diarahkan untuk jam 4 bangun salat, terus makan pagi, terus olahraga. Itu kan perlu waktu untuk penyesuaian,” jelas Singgih.

2. Ada juga laporan siswa yang merokok di area sekolah

Potret vape atau rokok elektrik (unsplash.com/Ivan Florendo)

Politikus Golkar itu juga menyebut adanya laporan kepala sekolah mengenai peserta didik yang kedapatan merokok di lingkungan sekolah. Ia pun mendorong Kementerian Sosial menghadirkan bimbingan konseling agar kenakalan remaja bisa ditekan.

“Mendorong mereka bisa mengikuti proses belajar mengajar dengan baik,” terangnya.

3. Para siswa ini sebelumnya terbiasa hidup bebas

Singgih menambahkan, sebagian besar peserta didik Sekolah Rakyat sebelumnya hidup dengan kebebasan tinggi di rumah, mulai dari merokok hingga mengonsumsi minuman keras. Kini, hal itu menjadi tanggung jawab pengelola sekolah untuk membangun disiplin.

Ia juga mengungkap pemerintah telah menyiapkan anggaran stimulus Rp1,1 triliun tahun ini untuk mendukung program Sekolah Rakyat.

“Tahun depan itu totalnya Rp23 triliun plus sekitar Rp27-Rp28 triliun untuk Sekolah Rakyat. Rp23 triliun untuk sarana dan prasarana. Nantinya pembangunan di Sekolah Rakyat setiap kabupaten/kota sekitar Rp100 miliar untuk infrastruktur fisik,” sebutnya.

Editorial Team