Heineken Purba, jemaat HKBP di Maja (IDN Times/Muhamad Iqbal)
Salah satu jemaat HKBP, Heineken Purba, mengaku terharu bisa merayakan Natal di gereja pertama yang berdiri di kawasan Maja. Ia telah menetap di Maja sejak 2016 dan merasakan betul perjuangan panjang umat Kristiani setempat.
“Ini Natal pertama kami di gereja setelah hampir sembilan tahun tinggal di Maja. Rasanya campur aduk, haru dan sangat bersyukur,” ujar Heineken.
Ia menyampaikan terima kasih kepada pengelola Citra Maja City yang telah menyediakan fasilitas umum berupa gereja bersama. Menurutnya, keberadaan gereja ini bukan hanya untuk warga perumahan, tetapi juga umat Kristiani di Maja dan sekitarnya.
“Selama ini kami ibadah di ruko. Sebenarnya itu bukan tempat ibadah, jadi selalu ada rasa was-was. Sekarang kami bisa beribadah dengan tenang dan penuh sukacita,” katanya.
Heineken juga mengapresiasi kehadiran pemerintah daerah serta aparat keamanan yang menurutnya menunjukkan negara hadir melindungi seluruh warganya. “Kehadiran Kapolres, TNI, dan aparat lainnya membuat kami merasa aman. Itu tanda bahwa kami juga dijaga dan dihargai,” ucapnya.
Sebelum berdirinya Gereja Bersama Citra Maja City, umat Kristiani di Maja harus beribadah di ruko, bahkan sebelumnya dari rumah ke rumah. Kondisi tersebut kerap memunculkan dinamika sosial karena keterbatasan izin dan pemahaman lingkungan sekitar.
“Kami sadar sebagai pendatang harus beradaptasi dan menghargai masyarakat sekitar. Puji Tuhan, akhirnya kami diberi jalan untuk punya tempat ibadah yang layak,” tutur Heineken.
Saat ini, jemaat HKBP di Maja tercatat sekitar 250 hingga 300 orang, meski pada ibadah Natal kali ini sekitar 200 jemaat hadir karena sebagian pulang kampung.