Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Candra Irawan

Tangerang, IDN Times - Warga Desa Muara Kecamatan Teluknaga masih ingat betul letak permukiman mereka sebelum tenggelam di bawah permukaan air laut. Ya, kini rumah-rumah mereka hilang tertelan laut karena abrasi.

Sejak tahun 19700an abrasi sudah terjadi di daratan Pesisir Tangerang Utara (Pantura) di wilayah itu. Sampai saat ini dampak dari abrasi juga masih terlihat dengan jelas.

Masyarakat di sana bahu-membahu melakukan segala upaya, mulai dari menumpuk bebatuan hingga membuat tanggul beton untuk menahan deburan ombak.  Tanaman bakau atau mangrove pun tidak dapat berbuat banyak.

Kawasan garis pantai pun sudah tidak dapat lagi menjadi permukiman dan kini disulap menjadi kawasan rekreasi pemancingan ikan, serta dermaga sementara bagi nelayan keramba. Berjarak 5 kilometer lebih, permukiman warga baru dapat ditemui.

1. Jejak pemukiman warga terlihat ketika air laut tidak pasang

IDN Times/Candra Irawan

Mamat (45), salah satu warga Desa Muara, Kabupaten Tangerang masih mengingat letak-letak bekas rumah warga yang saat ini berada di bawah permukaan air laut. Sisa-sisa bangunan tersebut juga dapat dilihat dengan mudah ketika air laut tidak pasang.

"Dulu batu yang berada di dekat keramba apung merupakan rumah, dan di sampingnya ada area tambak. Terus terkena ombak hingga mundur lagi (garis pantai) sampai ke sini. Ya sekitar 1 kilometer (km) lebih sejak tahun 1970-an," jelasnya kepada IDN Times, Selasa, 7 Juli 2020.

2. Bebatuan hingga beton gak berhasil menghadang laju abrasi

Editorial Team

Tonton lebih seru di