Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Khaerul Anwar

Serang, IDN Times - Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Serang menyatakan, air dan tanah di sekitar lingkungan gudang oli bekas milik PT Raja Goedang Mas (RGM) tercemar logam berat.

Hal ini berdasarkan hasil pengujian laboratorium yang diambil sampel dari area gudang penyimpanan oli bekas PT RGM. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di tempat itu berdampak buruk terhadap lingkungan.

1. Kadar limbah B3 tinggi cemari air dan tanah

IDN Times/Khaerul Anwar

Kepala Dinas LH Kota Serang Farach Richi mengatakan, hasil uji laboratorium tanah, udara dan air di area gudang oli bekas tersebut menunjukkan bahwa kawasan gudang tercemar oleh timbal, tembaga dan kadmium atau FE yang melebihi dari ambang batas baku mutu.

"Hasil lab sudah keluar, dan terdapat kadar yang tinggi pada pencemaran tanah dan air. Jadi baku mutunya itu melebihi, seperti timbal, tembaga, logam dan kadmium," kata Farach saat dikonfirmasi, Rabu (2/11/2022).

2. Pencemaran udara sudah berkurang setelah aktivitas pembakaran dihentikan

IDN Times/Khaerul Anwar

Sementara untuk pencemaran udara, kata dia, dinyatakan berkurang karena pada saat pengecekan sudah tidak ada aktivitas pembakaran. Udara di area atau kawasan gudang oli bekas tidak terdampak oleh zat kimia seperti laporan masyarakat sebelumnya.

"Tapi tetap kami lakukan cek secara berkala sampai benar-benar baku mutu kembali seperti semula," ujarnya.

3. PT RGM dijatuhi sanksi karena cemari lingkungan sekitar

IDN Times/Khaerul Anwar

Farach juga mengungkap, PT RGM telah dikenakan sanksi karena mencemari lingkungan. Sanksi itu berupa penutupan sementara selama 6 bulan. Dalam proses penutupan sejak  Agustus 2022hingga Februari 2023 itu, PT RGM diminta membenahi dan memperbaiki buangan limbah pabrik sehingga tidak mencemari sekitar. 

Selama 6 bulan itu juga, Dinas LH Kota Serang mengawasi dan memantau proses pembenahan PT RGM. "Jadi kami tetap akan memanggil apakah PT RGM ini melaksanakan pembenahan atau tidak," tuturnya.

Editorial Team