Air tanah sudah tercemar dan tidak bisa digunakan
Warga menerima air bersih dari pemerintah menggunakan toren
Enam kepala keluarga terdampak langsung dan berharap solusi dari pemerintah
Tangerang Selatan, IDN Times - Warga RT 06 RW 04 Kelurahan/Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, sudah lama mengeluhkan pencemaran air tanah di lingkungan mereka. Permukiman yang berada tidak jauh dari Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cipeucang itu kini sepenuhnya bergantung pada air galon untuk kebutuhan sehari-hari.
“Semua aktivitas pakai air galon beli. Jadi nambah pengeluaran soalnya sehari itu bisa empat galon buat minum, masak, dan lain-lain,” kata Agus, Selasa (28/10/2025).
Agus mengatakan, air tanah di sekitar rumahnya sudah lama tak bisa dikonsumsi karena berbau dan berubah warna. Untuk mandi dan mencuci, ia dan keluarganya terpaksa menumpang di rumah warga lain yang masih memiliki sumber air lebih layak.
Selama ini, lanjut Agus, tidak ada solusi. Bahkan gunungan sampah di TPA Cipeucang sudah semakin dekat dengan rumahnya. Terkini, ada tanah keluarganya juga yang sudah tertimbun sampah.
Menurut Agus, lahan itu merupakan tanah warisan keluarganya. “Ini tanah udah dari turun-temurun. Dari zaman nenek saya,” ucapnya.
Uum, 60 tahun, warga lainnya, mengaku air tanah di wilayahnya sudah tidak layak digunakan sejak setahun terakhir. Ia bercerita warga sempat menerima bantuan air bersih dari pemerintah yang diantarkan menggunakan toren ke rumah-rumah.
“Udah gak bisa dipakai ya sekarang. Ada setahun yang lalu, tadinya saya itu gak pakai air ini, beli mulu air galon. Karena udah repot, air gak cukup, boleh beli, akhirnya dikirimin toren,” ujarnya.
Ketua RT 06 RW 04 Serpong, Idik Tasdik, menyebutkan ada 6 kepala keluarga (KK) yang tinggal di kawasan paling dekat dengan TPA Cipeucang dan terdampak langsung. Ia mengatakan kondisi di sekitar selokan juga sudah mengkhawatirkan karena nyaris tertimbun longsoran sampah.
Ia berharap pemerintah segera mengambil langkah tegas mengatasi masalah di TPA Cipeucang yang sudah lama meresahkan warga.