Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

AirNav Keluarkan 8 Ribu Notam Sepanjang Tahun 2024

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Tangerang, IDN Times - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia mengeluarkan 8 ribu Notam sepanjang Tahun 2024. Data tersebut merupakan data mulai Januari hingga November.

Diketahui, notam merupakan Notice to Airmen merupakan pemberitahuan yang berisi informasi penting mengenai kondisi atau perubahan terkait fasilitas, layanan, prosedur, atau bahaya yang relevan bagi operasional penerbangan.

"Notam itu terkait dengan cuaca buruk yang terjadi di bandara, sehingga mengganggu keselamatan penerbangan," kata Kepala Divisi Pengendalian Pelayanan Navigasi Penerbangan, Moeji Subagyo, Sabtu (21/12/2024).

1. AirNav juga mengeluarkan Astam terkait bencana abu vulkanik

Dok. Bandara Soetta

Moeji menuturkan, pihaknya juga mengeluarkan Astam atau Ash Notam terkait adanya abu vulkanik yang memengaruhi jalur penerbangan di seluruh Indonesia. Sepanjang Tahun 2024, ada 6 ribu Astam yang dikeluarkan AirNav.

"Astamnya yang di Ujung Pandang hampir 5 ribu, Jakarta itu yang di barat itu 415. Jadi hampir 6 ribu," tuturnya.

2. Saat puncak periode Nataru, ada tigq penerbangan yang dialihkan

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Sementara itu, saat puncak periode Nataru atau 20 Desember 2024, terdapat tiga penerbangan yang tidak bisa mendarat dan dialihkan ke Bandara lain yakni Kupang, Papua, dan Wamena.

"Tiga penerbangan itu tidak bisa mendarat harus divert ke Bandara Sentani dan Timika," jelasnya.

3. Bandara terdampak cuaca buruk tersebar di seluruh Indonesia

Ilustrasi Bandara Soekarno-Hatta (Dok. Bandara Soetta)

Moeji menuturkan, terdapat Bandara yang tersebar di seluruh Indonesia yang terdampak cuaca ekstrem, misalnya saja di Papua, Kalimantan, Sumatera, Bandung, Cianjur, dan Sukabumi. Bandara tersebut akan disinkronkan dengan perkembangan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG. 

"Bandara itu menjadi perhatian khusus kami, terutama yang Bandara merger seperti Bandara Ngurah Rai, Bandara Soetta, dan Bandara Jogja, menjadi perhatian kami, nanti BMKG juga berikan warning di tiap Bandara sudah ada," pungkasnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us