TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dinsos: Ribuan Data Ganda Penerima BLT BBM Usulan Kabupaten Kota 

Ia mengklaim, data ganda bukan kesalahan Pemprov Banten

Ilustrasi warga penerima bansos (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Serang, IDN Times - Sekretaris Dinas Sosial (Sekdinsos) Provinsi Banten Budi Darma menyalahkan pemerintah kabupaten dan kota, terkait ribuan data ganda penerima bantuan sosial dampak atau BLT kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Sebelumnya, data ganda pada penerima BLT ini menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Sebab, menurutnya, usulan data keluarga penerima manfaat (KPM) itu berasal dari usulan kabupaten/kota. "Data ganda itu bukan dari kita yah, bukan kesalahan kita, tapi usulan dari kabupaten kota," kata Budi, Kamis (3/8/2023).

Sebelumnya, BPK 4.309 data ganda penerima BLT BBM.

Baca Juga: BPK Temukan 4 Ribu Data Ganda Penerima BLT BBM di Banten

1. Dinsos menilai data ganda itu wajar

Seorang warga usai mendaftarkan diri sebagai penerima bantuan sosial (bansos) saat mendatangi kantor Dinas Sosial Pemkot Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/5). (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

Budi Darma menilai adanya data ganda tersebut wajar, sebab, dinas hanya memiliki waktu singkat, yakni dua hari, untuk melakukan verifikasi dan validasi data sebanyak 80.513 penerima bantuan sosial sejak di usulan dari delapan kabupaten.

"Dua hari harus segera mencairkan arahan dari pusat. Per hari 40 ribu verfal (verifikasi dan validasi). Gak bisa ke lapangan dalam dua hari," katanya.

2. Dinsos mengaku telah menegur pemerintah kabupaten/kota

Ilustrasi petugas PT Pos Indonesia menyerahkan bantuan sosial (bansos) tunai tahap pertama ke salah seorang KPM di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/4) (Dok. Kemensos)

Pihaknya pun mengaku sudah menindaklanjuti hasil temuan BPK tersebut bersama Inspektorat Provinsi Banten. Selain itu, ia mengklaim telah mengirim surat teguran kepada pemerintah kabupaten/kota terkait temuan data ganda tersebut.

"Ke depan kabupaten kota agar memberikan data akurat. Kita negur," katanya.

Berita Terkini Lainnya